PELATIHAN SENI TARI BAGI ANAK USIA DINI MELALUI PENDEKATAN EKSPRESI BEBAS DI STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
Abstract
Learning art is very important in the process of personal formation and the development of early childhood creativity as a counterweight to vertical and lateral thinking. In essence, learning art if managed properly will be able to contribute a lot in increasing students' creativity. Seeing the importance of developing children's creativity, conditions need to be prepared that provide possibilities for students to be able to channel their talents and creativity optimally. One of the right strategies in learning art to foster and develop children's creativity is the free expression approach that is directed. The free expression approach is a learning strategy that involves children in solving problems together. Researcher used a non-participatory observation method which was then followed by identification (elicitation). The results of the study show that dance training for young children through the free expression approach at STKIP Bina Bangsa Getsempena is good enough. The results of counseling and training in dance learning material through the free expression approach as an effort to develop early childhood creativity towards students are as follows: The Scope of Dance and its Elements, the Process of Creativity in Early Childhood in Dance Learning, the Selection Technique for Types of Dance in Accordance with Early Childhood Level, Learning Process of Dance in Early Childhood Through Free Expression Approach, Technique to Demonstrate Motion and Song.
Abstrak
Pembelajaran seni sangat berperan penting dalam proses pembentukan pribadi dan pengembangan kreativitas anak usia dini sebagai penyeimbang berfikir vertikal dan lateral. Pada hakekatnya, pembelajaran seni jika dikelola dengan baik akan dapat memberikan banyak kontribusi dalam meningkatkan kreativitas anak didik. Melihat pentingnya pengem-bangan kreativitas anak, perlu dipersiapkan kondisi-kondisi yang memberikan kemungkinan pada anak didik untuk dapat menyalurkan bakat dan kreativitasnya secara optimal Salah satu strategi yang tepat dalam pembelajaran seni untuk memupuk dan mengembangkan kreativitas anak adalah pendekatan ekspresi bebas yang sifatnya terarah. Pendekatan ekspresi bebas merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan anak dalam memecahkan masalah secara bersama-sama. Peneliti menggunakan metode observasi non partisipasi yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi (elisitasi). Hasil peneliti menunjukan bahwa pelatihan seni tari bagi anak usia dini melalui pendekatan ekspresi bebas di STKIP Bina Bangsa Getsempena sudah cukup baik. Hasil penyuluhan dan pelatihan materi pembelajaran seni tari melalui pendekatan ekspresi bebas sebagai upaya pengembangan kreativitas anak usia dini terhadap mahasiswa sebagi berikut: Ruang Lingkup Seni Tari serta Unsur-unsurnya, Proses Kreativitas Pada Anak Usia Dini Dalam Pembelajaran Tari, Teknik Pemilihan Jenis Tari Yang Sesuai Dengan Tingkat Anak Usia Dini, Proses Pembelajaran Seni Tari Pada Anak Usia Dini Melalui Pendekatan Ekspresi Bebas, Teknik Memeragakan Gerak dan Lagu.
Kata Kunci: Tari, ekspresi bebas
References
Ahmadi, H. A. (1992). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. (1999). Konsep Pendidikan Kesenian, Panduan Teknis Sebagai Pelengkap Penataran Pendidikan Kesenian Bagi Guru Taman Kanak-kanak dan Guru SD di DKI Jakarta. Jakarta: Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kebijakan dan Strategi Direktorat PADU dalam Pembinaan Anak Dini Usia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia.
Golberg, M. (1997). Arts and Learning. An Integrated Approach to Teaching and Learning in Multicultural and Multilingual settings. New York: Longman.
Kusumastuti, E. (2003). Pendidikan Seni Tari Pada Anak Usia Dini Di Taman kanak-kanak Tadika Puri cabang Erlangga Semarang sebagai Proses Alih Budaya. Laporan Penelitian. Semarang: LEMLIT UNNES.
Kraus, R. (1969). History of The Dance In Art And Education. New Jersey: Prentice Hall inc. Englewod Cliffs.
Lestari, W. (1989). Proses Sosialisasi, Enkulturasi dan Internalisasi dalam Pengajaran Seni Tari Pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta :PPS IKIP Togyakarta.
Lasky., & Mukerji. (1984). Art : Basic for Young Children. Washington DC: The National Assosiation for The education of Young Children.
Munandar, S.C.U. (1983). Kreativitas. Jakarta: Dian Rakyat.
--------------------- (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursito. (2000). Kiat Menggali Kreativitas. Mitra Gama Widya.
Primadi. (2000). Proses, Kreasi, Apresiasi, Belajar. Bandung: ITB.
Rusyana, Y. (2000). Tujuan Pendidikan Seni. Gelar: Jurnal Ilmu dan Seni STSI Surakarta: STSI Press.
Salam, S. (2005). Paradigma Dan Masalah Pendidikan Seni. Semarang: PPS UNNES.
Sumaryanto, T, F. (2001). Pemupukan Kreativitas Anak Melalui Pembelajaran Musik. Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni vol.2 no.3/Januari-April 2001. Semarang: Jur. Sendratasik UNNES.
Suryabrata, S. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
Triyanto. (2001). Pembelajaran Kreativitas Melalui Pendidikan Seni Rupa di Taman Kanak-kanak. Lingua Artistika: Jurnal Bahasa dan Seni FBS UNNES Semarang: CV. IKIP Semarang Press.
PDF downloads: 1301