PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS PADA KEGIATAN MAKAN ANAK DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

  • Yenni Mutiawati STKIP Bina Bangsa Getsempena
Keywords: Character, religious, eating activities

Abstract

Religious characters in eating activities are attitudes and behaviors that adhere to religious norms that are reflected in the value of obedience and good deeds formed through the process of social interaction and socialization in eating activities. The purpose of this study is to find out how the process of religious character formation in children aged 5-6 years through eating activities. Field data shows that eating activities can shape religious character in children through the process of identifying values ​​(moral knowing), internalizing values ​​(moral understanding), and habituation of values ​​(moral acting). eating activities are also a very good time for children to learn various values ​​and concepts of knowledge because eating activities are able to present concrete concepts that make it easier for children to accept a concept according to their cognitive development stage. The very important thing is how the teacher acts as a role model, facilitator and motivator for children in eating activities to form religious character in children.

 

Abstrak

Karakter religius pada kegiatan makan adalah sikap dan prilaku yang patuh pada norma-norma agama yang tercermin pada nilai ketaatan dan perbuatan baik yang terbentuk melalui proses interaksi sosial dan sosialisasi pada kegiatan makan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan karakter religius pada anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan makan. Data lapangan menunjukan bahwa kegiatan makan dapat membentuk karakter religius pada anak melalui proses identifikasi nilai (moral knowing), internalisasi nilai (moral understanding), dan pembiasaan nilai (moral acting). kegiatan makan juga waktu yang sangat baik bagi anak untuk belajar berbagai nilai dan konsep pengetahuan karena kegiatan makan mampu menghadirkan konsep yang konkrit sehingga memudahkan anak menerima suatu konsep sesuai tahap perkembangan kognitifnya. Hal yang sangat penting adalah bagaimana guru berperan sebagai contoh teladan, fasilisator dan motivator bagi anak di kegiatan makan sehingga terbentuk karakter religius pada anak.

Kata Kunci: Karakter, religius, kegiatan makan

References

Abdullah, G. (2012). Upaya Perguruan Tinggi dalam Mempersiapkan Lulusan Berdaya Saing pada Era Globalisasi.(http://ejurnal.upgrismg.ac.id/index.php/civis/article/download/601/551), 2012

Alwisol. (2012)Psikologi Kepribadian edisi revisi. Malang: UMM Press.

Atherthon, J.S. (2004). Teaching and Learning: Piaget’s Developmental Theory (online) UK: http://acbart.com/learningandteaching/piaget.html. 2004. Accessed: 12 July 2019

Berk, L. (2006). E. Child Development, Seventh Edition. United State Of America: Piarson Edition.

Bold, H.C., & Wynne, M.J. (1985). Introduction to the Algae: Structure and Reproduction. Prentice-Hall Inc. United States of America.

Charles, H. W., & Mary E. W. (1992). School for Young Children: Developmentally Appropriate Practice.Boston, London: Allyn and Bacon.

Daradjat, Z. (2005). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang

Dogde, D.T., & Laura J. C. (2001). The Creative Curriculum for Early Childhood, Third Edition. Washington DC: Teaching Strategies,inc.

Ellianor, O., & Merav, S. (2006). The Cultural Structuring of Mealtime Socialization, Study Etnography, Spring https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/cd.154. Accesed 27 July 2019

Greetz,C. (1992). Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo Indonesia

HAMKA. (2015). Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Gema Insani

Handini, M.C. (2012). Jurnal Paud, Peningkatan Berat Badan Anak Melalui Penyelenggaraan Kegiatan Makanan Gizi Seimbang Dengan Kegiatan Fun Cooking. Jakarta : Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

https://www.childcarecanada.org/resources/issue-files/what-do-mealtimes-and-foodmean- early-childhood-programs, accessed. 12 July 2019.

Jalaluddin. M.(2008). Psikologi Agama Memahami Perilaku Keagamaan dengan Mengaplikasikan Prinsip- Prinsip Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lickona, T. (2004) Mendidik Untuk Membentuk Karakter: BagaimanaSekolah dapat Memberikan Pendidikan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. Penerjemah: Juma

Abdu, W. (2012). Jakarta: Bumi Aksara.

Maxwell, J. C. (2004). The 21 Irrefutabel Of Leadership. Batam: Interaksara

Mulkeen, J and Kakay. A. (1999). Critical Evaluation of The Impact of Religion on Collectivist Families’ Meal

________. (2018). Social Interaction Behaviour in Sierra Leone. http://usir.salford.ac.uk/id/eprint/41531/ournal Homepage: - www.journalijar.com. International journal of advanced research (IJAR).

Newman, M.G., Carranza, F.A., Bulkasez, J., Quirynen, M., Teughels, W., & Haake, S.K., (2006). Microbiology of Periodontal Disease in Carranza’s Clinical Periodontology, 10th ed. Los Angeles: Saunders Elseviers.

Shiller. P., & Tamera, B. (2002). The Value Book for Children. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo

Toby, J. (1971). Contemporary Society, An Introduction to Sociology. United State America: John Wilfrey & Son.

Article Metrics
Abstract views: 2200
PDF downloads: 2667
Published
2019-09-30
How to Cite
Yenni Mutiawati. (2019). PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS PADA KEGIATAN MAKAN ANAK DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Jurnal Buah Hati , 6(2), 165-174. https://doi.org/10.46244/buahhati.v6i2.589
Section
Articles