ANALYSIS OF FISH CONSUMPTION HABITS AND THE PERCENTAGE OF STUNTING INCIDENCE IN CHILDREN UNDER FIVE IN SAMPOINIET ACEH JAYA REGENCY

  • Mhd. Hidayattullah Public Health Study Program, Faculty of Health Sciences, Abulyatama University
  • Nur Najikhah Public Health Study Program, Faculty of Health Sciences, Abulyatama University
  • Rosalia Putri Public Health Study Program, Faculty of Health Sciences, Abulyatama University
  • Fitriani Fitriani Public Health Study Program, Faculty of Health Sciences, Abulyatama University
Keywords: Stunting, Fish Consumption, Toddler, Sampoiniet District, Aceh Jaya Regency.

Abstract

Stunting Stunting adalah kondisi kronis yang menunjukkan malnutrisi jangka panjang dan telah menjadi perhatian serius di Indonesia, memengaruhi sekitar 37,2% anak di bawah usia lima tahun. Penelitian ini berfokus pada analisis hubungan antara konsumsi ikan dan stunting pada balita di Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan selama satu bulan, yang melibatkan observasi langsung di lapangan, serta penggunaan kuesioner dan wawancara terstruktur. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, dengan uji Chi-square untuk memberikan gambaran hubungan antara konsumsi ikan dan terjadinya stunting pada balita di Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa 22,2% anak yang sering mengonsumsi ikan mengalami stunting, sementara 24,1% anak yang jarang mengonsumsi ikan mengalami stunting. Selain itu, 9,3% anak yang sering mengonsumsi ikan tidak mengalami stunting, sedangkan 44,4% anak yang jarang mengonsumsi ikan tidak mengalami stunting. Nilai p sebesar 0,015, yang lebih kecil dari 0,05, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi ikan dan stunting.


Abstract
Stuntingis a chronic condition that indicates long-term malnutrition and has become a serious concern in Indonesia, affecting approximately 37.2% of children under five years of age. This study focuses on analyzing the relationship between fish consumption and stunting in toddlers in the Sampoiniet of Aceh Jaya Regency. The research was conducted over the course of one month, involving direct field observations, as well as the use of questionnaires and structured interviews. The method employed was descriptive analytical, with Chi-square testing to provide an overview of the relationship between fish consumption and the occurrence of stunting in toddlers in Sampoiniet, Aceh Jaya Regency. The analysis results show that 22.2% of children who frequently consume fish experience stunting, while 24.1% of children who rarely consume fish experience stunting. Additionally, 9.3% of children who frequently consume fish do not experience stunting, whereas 44.4% of children who rarely consume fish do not experience stunting. The p-value of 0.015, which is less than 0.05, indicates a significant relationship between fish consumption and stunting.

References

Aqilah, A.Z., (2023). Meningkatnya Konsumsi Ikan Sebagai Pencehagan Stunting. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2023.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023.
Dewey, K.G. (2009). Nutrition, growth and complementary feeding of the breasfed infant. North American: Pediatrics Clinics
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Pedoman gemarikan.
Food and Agriculture Organization of the United Nations. The state of world fisheries and aquaculture : opportunities and challenges
Manalor, et all, (2022). Pemberdayaan Masyarakat Bagi Anak Balita Penderita Stunting Dengan Pemberian Makanan Tambahan (Pmt) Di Desa Penfui Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tarus. Poltekkes Kemenkes Kupang. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), P-Issn: 2615- 0921 E-Issn: 2622-6030 Volume 5 Nomor 12 Desember 2022, Hal 4564-4574.
Nasir. (2024). Analisis Efektivitas Aksi Konvergensi/Integrasi Stunting Di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Administrasi Publik Volume 2 (2): 519.
Hamid. (2010). Ulasan Singkat FAO 2014: Peluang dan tantangan sektor perikanan.
Oktaviasari, dkk. (2024). Hubungan Asupan Protein Ikan Sebagai Pencegahan Stunting pada Balita. Journal homepage: Vol. 7 : 988–993.
Purwandini K, Kartasurya M. Pengaruh pemberian mikronutrient sprinkle terhadap perkembangan motorik anak stunting usia 12-36 bulan. Journal of Nutrition College 2015; 2(1): p.147-163.
Rindawati. (2022), Decreasing Stunting Rate Through the Community Eating Fish Movement. Proceesing of International Conference in Social Science. University of Merdeka Malang. Vol 3 (1): 45-51.
Sa’dillah F. Ulasan Singkat FAO 2015: Peluang dan tantangan sektor perikanan
Sajogyo, 2015. Peran Wanita dalam Pembangunan Masyarakat Desa. CV Rajawali: Jakarta.
Suhana, Dkk, (2021). Keberlanjutan Pengelolaan Perikanan Era New Normal Pasca Pandemi Covid-19 Gagasan Inovasi Masa Depan. Anggota Ikapi: 020/Sba/20 Penerbit Insan Cendekia Mandiri. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie) Muhammadiyah Jakarta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet
World Health Organization. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief. Geneva
World Health Organization. Nutrition landscape information system (NLIS) country profile indicators: interpretation guide
World Health Organization. The state of the world’s children 2023. Children with disabilities
Article Metrics
Abstract views: 114
PDF downloads: 79
Published
2025-02-05
Section
Articles