ANALISIS UNSUR INTRINSIK PADA FILM “BILA ESOK IBU TIADA” KARYA NUY NAGIGA

  • Wina Wulandari Universitas Al Washiliyah Medan
  • Nurul Wahidah Universitas Alwashliyah Medan
  • Nurlela Nurlela Universitas Alwashliyah Medan
Keywords: Unsur Intrinsik, Film, Dinamika Keluarga, Kehilangan, Kintsugi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik dalam film Bila Esok Ibu Tiada Karya Nuy Naniga yang mengangkat tema kehilangan dan dinamika keluarga, serta upaya untuk memperbaiki hubungan yang retak. Film ini menggambarkan hubungan seorang ibu dengan empat anaknya dalam sebuah keluarga. Menghadirkan konflik-konflik kehidupan sehari-hari namun sukses menguras air mata penontonnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data diperoleh melalui observasi tekstual dan transkrip dialog yang dianalisis berdasarkan unsur-unsur intrinsik, yakni tema, tokoh/penokohan, alur, latar, dan gaya bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang pentingnya menghargai hubungan keluarga melalui dialog emosional, simbolisme, dan metafora yang mendalam. Tema utama yang diangkat adalah perjuangan dalam menghadapi kehilangan dan upaya memperbaiki hubungan keluarga dengan filosofi Kintsugi sebagai simbol. Tokoh utama, seperti Ranika yang menjadi pemimpin keluarga, serta Rahmi yang berusaha menjaga kebersamaan keluarganya, mencerminkan karakter yang kompleks dan realistis. Alur campuran yang digunakan memungkinkan penonton memahami latar belakang konflik, sementara latar dan gaya bahasa mendukung penggambaran emosional cerita. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana film Bila Esok Ibu Tiada tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya keluarga, komunikasi, dan saling memahami dalam menghadapi cobaan hidup.


Abstract
This research aims to analyze the intrinsic elements in the film Bila Esok Tiada which is Nuy Naniga’s work, which raises the theme of loss and family dynamics, as well as efforts to repair fractured relationships. This film depicts the relationship between a mother and her four children in a family. Presenting daily life conflicts but successfully draining the audience's tears. This study uses a qualitative research method, data is obtained through textual observations and dialogue transcripts which are analyzed based on intrinsic elements, namely themes, characters/characterization, plot, setting, and language style. The results of the analysis show that this film conveys a profound message about the importance of respecting family relationships through emotional dialogue, symbolism, and deep metaphors. The main theme raised was the struggle to face loss and efforts to improve family relationships with the Kintsugi philosophy as a symbol. The main characters, such as Ranika who is the leader of the family, and Rahmi who tries to keep her family together, reflect complex and realistic characters. The mixed plot used allows the audience to understand the background of the conflict, while the setting and language style support the emotional portrayal of the story. This research provides insight into how the film Bila Esok Ibu Ada not only serves as entertainment, but also as a medium to convey moral messages about the importance of family, communication, and mutual understanding in facing life's trials.

References

Anggito, Albi dan Setiawan, Johan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: Jawa Barat.

Apriyana, F., Salamah, S., & Idawati, I. (2022). Analisis Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Pada Film Festival Anti Korupsi Tahun 2015 Yang Berjudul “TINUK”. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 11(1), 76-86. http://dx.doi.org/10.31000/lgrm.v11i1.5787

Asri, R. (2020). Membaca film sebagai sebuah teks: analisis isi film “nanti kita cerita tentang hari ini (nkcthi)”. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74-86. http://dx.doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.462

Boss, P. (2016). Family Stress Management: A Contextual Approach. Sage Publications.

Bowen, M. (2015). Family Therapy in Clinical Practice. Jason Aronson.

Burhan, N. (1995). Teori dan Kritik Sastra. Jakarta: Gramedia.

Choi, S. Y. (2017). "Sibling relationships and family dynamics: The role of sibling position." Journal of Family Psychology, 31(2), 180-188.

Cohen, S. H., et al. (2016). "Social support and family coping after loss: A review of the literature." Journal of Family Psychology, 30(1), 22-32.

Detik. (2024). “Sinopsis Film Bila Esok Ibu Tiada, Tayang di Bioskop 14 November 2024.” Diakses dari: https://www.detik.com

Fitriani, R., & Saputra, D. (2020). “Analisis Unsur Intrinsik dalam Film Indonesia: Studi Naratif.” Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 9(2), 112-124.

Floyd, K. (2018). Interpersonal Communication. Pearson Education.

Guhuhuku Ferdi. 2021. Analisis Unsur Intrinsik Dalam Novel “Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga” Karya Novelyzius. Jurnal Skripsi.

Kumparan. (2024). “Ranika dalam Film Bila Esok Ibu Tiada: Kompleksitas Psikologis Anak Pertama.” Diakses dari: https://kumparan.com

Lichtenthal, W. G., et al. (2020). "The evolving nature of grief: Current perspectives." Journal of Loss and Trauma, 25(5), 391-407.

Nelson, D. L., & Baily, M. (2018). Family systems and healing: New approaches. Springer.

Olson, D. H., et al. (2015). FACES IV: Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scales. University of Minnesota.

Park, C. L., et al. (2015). "The role of meaning-making in the relationship between stress and well-being." Journal of Social and Clinical Psychology, 34(8), 637-663.

Surbakti, F. E., Ramadani, R., & Heriani, U. (2021). Analisis Unsur Intrinsik: Cerpen “Hening Di Ujung Senja” Karya Wilson Nadeak. Asas: Jurnal Sastra, 10(2). https://doi.org/10.24114/ajs.v10i2.26314

Tempo. (2024). “Review Film Bila Esok Ibu Tiada: Menghargai yang Tersisa Usai Kepergian Ibu.” Diakses dari: https://seleb.tempo.co

White, M., & Epston, D. (2016). Narrative Practice: Continuing the Conversations. Norton & Company.

Wibowo, A. (2021). “Struktur Naratif dalam Film Keluarga: Perspektif Roland Barthes.” Jurnal Ilmu Budaya dan Sastra, 15(1), 75-89.

Yamaguchi, K. (2016). "Kintsugi and its role in family therapy." Japanese Journal of Family Therapy, 33(2), 105-120.

Article Metrics
Abstract views: 338
PDF downloads: 260
Published
2025-01-31
How to Cite
Wulandari, W., Wahidah, N., & Nurlela, N. (2025). ANALISIS UNSUR INTRINSIK PADA FILM “BILA ESOK IBU TIADA” KARYA NUY NAGIGA. Jurnal Metamorfosa , 13(1), 31-46. https://doi.org/10.46244/metamorfosa.v13i1.3102
Section
Articles