https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/issue/feedJurnal Metamorfosa 2025-06-25T11:00:03+07:00Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesialppm@bbg.ac.idOpen Journal Systems<p>Metamorfosa Journal (e-ISSN 2502-6895 and p-ISSN 2338-0306) is a periodic scientific publication intended for lecturers, students and educational observers to disseminate the results of studies, thoughts and research that are relevant in the fields of language, Indonesian literature and regions. Every visitor to this site can browse abstracts, read journal contents and download PDF files. Metamorfosa journal is published twice a year on July and January.</p>https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/3097 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN KELOMPOK B DI TK AL-KAWANAD KOTA BANDA ACEH2025-03-03T10:04:42+07:00Raudha Meutiaraudha@bbg.ac.idRahma Saswitarani@gmail.comHelnitahelnita@bbg.ac.idWahidah Nasutionwahidah@bbg.ac.id<p>Kemampuan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang paling mendasar yang harus dimiliki anak, karena apabila sudah memiliki keterampilan menyimak yang baik maka anak akan mudah untuk membicarakan apa yang didengarnya. Observasi di TK Al-Kawanad Kota Banda Aceh, ditemukan bahwa 6 orang anak masih mengalami kesulitan dalam memahami instruksi dan cerita yang disampaikan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran menggunakan media audio visual berpengaruh terhadap kemampuan menyimak pada anak usia 5-6 tahun di TK Al-Kawanad Kota Banda Aceh. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian, sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan media audio visual yaitu: sebanyak 30% termasuk dalam kategori belum berkembang, sebanyak 60% termasuk dalam kategori mulai berkembang dan sebanyak 10% termasuk kategori berkembang sesuai harapan. Setelah dilakukan pembelajaran memakai media audio visual, kemampuan menyimak anak usia 5-6 tahun terjadi peningkatan yaitu tidak ada lagi anak yang masuk dalam kategori belum berkembang dan mulai berkembang. Selanjutnya, sebanyak 70% berkembang sesuai harapan dan sebanyak 30% berkembang sangat baik. Media audio visual berpengaruh terhadap kemampuan menyimak anak usia 5-6 tahun di TK Al-Kawanad Kota Banda Aceh yang dibuktikan dengan hasil jika sig > 0,05 maka Ha diterima atau data berdistribusi normal yaitu 0,0217 > 0,258 maka Ha diterima atau data akhir berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel dapat disimpulkan bahwa jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu 0,000000471091 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.<br><br><br><em><strong>Abstract<br></strong></em><em>Listening ability is the most basic language skill that children must have, because if they have good listening skills, it will be easy for children to talk about what they hear. Observations at Al-Kawanad Kindergarten, Banda Aceh City, found that 6 children still had difficulty understanding the instructions and stories conveyed by the teacher. This research aims to determine how learning using audio-visual media affects the listening skills of children aged 5-6 years at Al-Kawanad Kindergarten, Banda Aceh City. The research method uses a quantitative approach. Data collection through observation and documentation. The results of the research, before learning was carried out using audio visual media, were: as many as 30% were included in the not yet developing category, as many as 60% were included in the starting to develop category and as many as 10% were included in the developing according to expectations category. After learning using audio-visual media, the listening ability of children aged 5-6 years increased, namely that there were no longer children who were in the undeveloped category and were starting to develop. Furthermore, as many as 70% developed as expected and as many as 30% developed very well. Audio visual media influences the listening ability of children aged 5-6 years in Al-Kawanad Kindergarten, Banda Aceh City, which is proven by the results if sig > 0.05 then Ha is accepted or the data is normally distributed, namely 0.0217 > 0.258 then Ha is accepted or the final data normally distributed. From the results of calculations using the Microsoft Excel application, it can be concluded that if the significance value is <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted, namely 0.000000471091 <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted.</em></p>2025-01-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Metamorfosa https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/3109IMPLEMENTASI METODE ESTAFET WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI KONTEMPORER SISWA KELAS V SD NEGERI 47 BANDA ACEH 2025-03-19T14:33:01+07:00Hasniati. HZhasniatihz109@gmail.comMislinawati Mislinawatihasniatihz109@gmail.comHasniyati Hasniyatihasniatihz109@gmail.com<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas V SD Negeri 47 Banda Aceh dalam menulis puisi. Untuk mengatasi masalah ini, metode <em>estafet writing</em> diterapkan guna menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan berpusat pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan implementasi metode <em>estafet writing</em> dalam pembelajaran menulis puisi kontemporer pada siswa kelas V di SD Negeri 47 Banda Aceh, dan (2) mengetahui kemampuan menulis puisi kontemporer dengan metode <em>estafet writing</em> pada siswa kelas V di SD Negeri 47 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, subjeknya adalah siswa kelas V SD Negeri 47 Banda Aceh. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi dan tes unjuk kerja menulis puisi. Teknik analisis data menerapkan model Miles dan Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode <em>estafet writing</em> dalam pembelajaran menulis puisi kontemporer pada siswa kelas V di SD Negeri 47 Banda Aceh berjalan baik dan lancar. Metode ini berhasil menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, sekaligus meningkatkan keaktifan, perhatian, minat, motivasi, serta kerja sama antar siswa. Selain itu, kemampuan menulis puisi kontemporer siswa kelas V SD Negeri 47 Banda Aceh dengan menggunakan metode <em>estafet writing</em> mendapatkan hasil yang sangat baik dan memuaskan. Dari enam kelompok yang terlibat, seluruhnya memperoleh nilai dengan kategori "Baik Sekali (A)".<br><br><br><em><strong>Abstract</strong></em><br><em>This research is motivated by the low ability of fifth-grade students at SD Negeri 47 Banda Aceh in writing poetry. To address this issue, the estafet writing method was implemented to create engaging, enjoyable, and student-centered learning. This study aims to (1) describe the implementation of the estafet writing method in learning contemporary poetry writing for fifth-grade students at SD Negeri 47 Banda Aceh, and (2) assess the ability to write contemporary poetry using the estafet writing method among fifth-grade students at SD Negeri 47 Banda Aceh. This research employs a qualitative approach with a descriptive research type, and the subjects are fifth-grade students at SD Negeri 47 Banda Aceh. Data collection techniques include observation and performance tests in poetry writing. Data analysis uses the Miles and Huberman model, which includes data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The research results indicate that the implementation of the estafet writing method in learning contemporary poetry writing for fifth-grade students at SD Negeri 47 Banda Aceh is going well and smoothly. This method successfully creates a more engaging and enjoyable learning experience while enhancing students' activeness, attention, interest, motivation, and collaboration. Furthermore, the fifth-grade students’ ability to write contemporary poetry using the estafet writing method achieves very good and satisfying results. All six participating groups scored within the "Excellent (A)" category.</em></p>2025-01-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Metamorfosa https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/3102ANALISIS UNSUR INTRINSIK PADA FILM “BILA ESOK IBU TIADA” KARYA NUY NAGIGA2025-03-07T11:02:13+07:00Wina Wulandariwinawulandari.2020@gmail.comNurul Wahidahwinawulandari.2020@gmail.comNurlela Nurlelawinawulandari.2020@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik dalam film <em>Bila Esok Ibu Tiada</em> Karya Nuy Naniga yang mengangkat tema kehilangan dan dinamika keluarga, serta upaya untuk memperbaiki hubungan yang retak. Film ini menggambarkan hubungan seorang ibu dengan empat anaknya dalam sebuah keluarga. Menghadirkan konflik-konflik kehidupan sehari-hari namun sukses menguras air mata penontonnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data diperoleh melalui observasi tekstual dan transkrip dialog yang dianalisis berdasarkan unsur-unsur intrinsik, yakni tema, tokoh/penokohan, alur, latar, dan gaya bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang pentingnya menghargai hubungan keluarga melalui dialog emosional, simbolisme, dan metafora yang mendalam. Tema utama yang diangkat adalah perjuangan dalam menghadapi kehilangan dan upaya memperbaiki hubungan keluarga dengan filosofi Kintsugi sebagai simbol. Tokoh utama, seperti Ranika yang menjadi pemimpin keluarga, serta Rahmi yang berusaha menjaga kebersamaan keluarganya, mencerminkan karakter yang kompleks dan realistis. Alur campuran yang digunakan memungkinkan penonton memahami latar belakang konflik, sementara latar dan gaya bahasa mendukung penggambaran emosional cerita. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana film <em>Bila Esok Ibu Tiada</em> tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya keluarga, komunikasi, dan saling memahami dalam menghadapi cobaan hidup.<br><br><br><em><strong>Abstract</strong></em><br><em>This research aims to analyze the intrinsic elements in the film Bila Esok Tiada which is Nuy Naniga’s work, which raises the theme of loss and family dynamics, as well as efforts to repair fractured relationships. This film depicts the relationship between a mother and her four children in a family. Presenting daily life conflicts but successfully draining the audience's tears. This study uses a qualitative research method, data is obtained through textual observations and dialogue transcripts which are analyzed based on intrinsic elements, namely themes, characters/characterization, plot, setting, and language style. The results of the analysis show that this film conveys a profound message about the importance of respecting family relationships through emotional dialogue, symbolism, and deep metaphors. The main theme raised was the struggle to face loss and efforts to improve family relationships with the Kintsugi philosophy as a symbol. The main characters, such as Ranika who is the leader of the family, and Rahmi who tries to keep her family together, reflect complex and realistic characters. The mixed plot used allows the audience to understand the background of the conflict, while the setting and language style support the emotional portrayal of the story. This research provides insight into how the film Bila Esok Ibu Ada not only serves as entertainment, but also as a medium to convey moral messages about the importance of family, communication, and mutual understanding in facing life's trials.</em></p>2025-01-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Metamorfosa https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/2827BENTUK KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL GENDUT? SIAPA TAKUT! KARYA ALNIRA (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)2025-03-23T17:01:21+07:00Siti Maemunahaditya.pratama.ap475@gmail.comAditya Pratama Puryonoaditya.pratama.ap475@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk konflik sosial dalam novel <em>gendut? Siapa Takut!</em>, memaparkan faktor penyebab konflik sosial dalam novel <em>Gendut? Siapa Takut!</em> . Dalam novel ini pun dapat dikaitkan dengan teori dari Sujarwa dan Wahyudi tahun 2019 dengan bentuk konflik sosial. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif untuk menghimpun dan menelaah data deskriptif termasuk tulisan, perasaan, dan perilaku. Metode pengumpulannya digunakan adalah metode simak, baca dan mencatat. Sumber penelitian ini dari novel <em>Gendut? Siapa Takut! </em>Karya Alnira. <em>Gendut? Siapa Takut! </em>adalah novel karya Alnira yang dirilis pada tahun 2019 oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel ini telah difilmkan pada tahun 2022 yang diperankan oleh artis ternama Indonesia, Marshanda. Karena, cerita tersebut dapat menggambarkan masalah sosial yang terjadi di masyarakat kita secara cukup akurat. Novel ini berisi 320 halaman terdiri dari bab 1 (satu) hingga bab 31 (tiga puluh satu). Dalam penelitian ini, terdapat 40 (empat puluh) data yang terdiri dari bentuk dan faktor penyebab konflik sosial, Judul skripsi terkait “Konflik Sosial Dalam Novel "Gendut? Siapa Takut! Karya Alnira (Kajian Sosiologi Sastra)“ menarik untuk dibahas.Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis data dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, mendeskripsikan, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang telah saya analisi terdapat ada beberapa data mengenai konflik sosial dalam novel <em>Gendut? Siapa Takut!</em> Karya Alnira yang terdiri dari 1.) bentuk konflik sosial dan 2.) faktor penyebab konflik sosial.<br><br><br><em><strong>Abstract</strong></em><br><em>This research aims to: Describe the forms of social conflict in the novel Gendut? Who's Afraid!, explain the factors that cause social conflict in the novel Gendut? </em><em>Who's Afraid!. In this novel, it can also be linked to the theory of Sujarwa and Wahyudi in 2019 with the form of social conflict. This study uses a qualitative approach to collect and examine descriptive data including writing, feelings, and behavior. The collection method used is the listening, reading and recording method. The source of this research is the novel Gendut? Who's Afraid! by Alnira. Gendut? Who's Afraid! is a novel by Alnira which was released in 2019 by Gramedia Pustaka Utama. This novel has been filmed in 2022 starring the famous Indonesian artist, Marshanda. Because, the story can describe social problems that occur in our society quite accurately. This novel contains 320 pages consisting of chapters 1 (one) to chapter 31 (thirty one). In this study, there are 40 (forty) data consisting of forms and factors causing social conflict, The title of the thesis related to "Social Conflict in the Novel "Gendut? Who's Afraid! By Alnira (Literary Sociology Study)" is interesting to discuss. The data in this study were analyzed using data analysis techniques by identifying, classifying, analyzing, describing, and drawing conclusions. The results that I have analyzed contain several data regarding social conflict in the novel Gendut? Who's Afraid! By Alnira which consist of 1.) forms of social conflict and 2.) factors causing social conflict.</em></p>2025-01-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Metamorfosa https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/3137PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFFERENTIATED INSTRUCTION) MELALUI PENDEKATAN GAMIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN CRITICAL READING SMA DI ACEH2025-04-25T20:15:26+07:00Rizka Marlisa Ainirizkamarlisaaini@gmail.comMulyadi Syahputramulyadisyahputra@bbg.ac.idMaulizan Maulizanmaulizan@bbg.ac.id<p>Skor literasi Indonesia pada PISA 2022 turun 12 poin menjadi 359, menempatkan negara ini di peringkat 62 dari 72 peserta. Penurunan ini menyoroti pentingnya peningkatan keterampilan Membaca Kritis, terutama di Provinsi Aceh, di mana siswa sekolah menengah menghadapi tantangan dalam berpikir kritis akibat kesenjangan kemampuan, tingkat membaca, dan minat membaca yang rendah. Keberhasilan pengajaran diferensiasi juga bergantung pada keterlibatan siswa, sehingga diperlukan strategi inovatif untuk meningkatkan partisipasi mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan membaca kritis siswa melalui <em>differentiated Instruction</em> yang dikombinasikan dengan gamifikasi dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pendekatan kuantitatif dengan eksperimen sebenarnya digunakan dalam penelitian ini. Sampel terdiri dari siswa kelas 11 dari tiga sekolah di Aceh, yang dipilih secara acak menjadi kelompok kontrol dan eksperimen. Instrumen yang digunakan meliputi tes membaca kritis berbasis SAT dan kuesioner persepsi siswa. Hasil analisis uji-t dengan SPSS menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan keterampilan membaca yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Selain itu, kuesioner menunjukkan hasil positif, seperti peningkatan keterlibatan siswa, pemahaman materi yang lebih baik, dan instruksi yang lebih jelas dari guru dengan pendekatan gamifikasi. Penelitian ini diharapkan berkontribusi pada strategi pengajaran yang lebih efektif, khususnya dalam meningkatkan keterampilan membaca kritis melalui pengajaran diferensiasi yang terintegrasi dengan gamifikasi di sekolah menengah.<br><br><br><em><strong>Abstract</strong></em><br><em>Indonesia’s PISA 2022 literacy score dropped by 12 points to 359, ranking 62 out of 72 countries, highlighting the need for continued focus on Critical Reading. High schools in Aceh face challenges in enhancing students’ critical thinking due to disparities in ability, reading levels, and interest. The success of differentiated instruction (DI) also depends on student engagement, making it crucial to integrate gamification to boost participation.This study aims to improve students’ critical reading skills through gamified DI in English learning. A quantitative true-experimental design was used, involving 11th-grade students from three randomly selected schools in Aceh: SMAN 1 Blangpegayon, SMAN 1 Pidie Jaya, and SMAN Kota Bahagia. Students were divided into control and experimental groups. Instruments included an SAT-based critical reading test and a questionnaire measuring student perceptions. Data analysis using t-tests and SPSS percentage analysis showed that the experimental group significantly outperformed the control group, with higher post-test scores. The questionnaire also revealed positive feedback, such as increased engagement, better comprehension, and clearer teacher instructions. This study contributes to effective high school teaching strategies by integrating gamification with DI to enhance critical reading skills, ultimately addressing literacy challenges in Aceh.</em></p>2025-03-26T15:42:46+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Metamorfosa https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/3239TRANSFORMASI NILAI ISLAMI DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL MELALUI TARI ZAPIN PECAH DUA BELAS DI PEKANBARU2025-06-25T11:00:03+07:00Nike Suryaninikesuryani@edu.uir.ac.idEvadila Evadilaevadila@edu.uir.ac.id<p>Tari Zapin Pecah Dua Belas merupakan warisan budaya takbenda masyarakat Melayu yang tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga kaya akan muatan nilai-nilai karakter Islami. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran pendidikan nonformal melalui sanggar seni dalam mentransformasi nilai-nilai keislaman kepada generasi muda di Pekanbaru. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan etnokoreologi dengan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai Islami dalam tari Zapin dilakukan melalui tiga tahapan utama: pengajaran makna simbolik gerak dan lirik, penguatan kesadaran melalui refleksi, serta pelestarian nilai melalui praktik rutin dan media digital. Tarian ini terbukti menjadi media efektif dalam membentuk karakter remaja yang religius, bertanggung jawab, dan mencintai budaya lokal. Kajian ini merekomendasikan penguatan pendidikan karakter berbasis seni budaya lokal dalam strategi pendidikan Islam kontekstual.<br><br><br><em><strong>Abstract</strong></em><br><em>Zapin Pecah Dua Belas dance is an intangible cultural heritage of the Malay community that not only has aesthetic value, but is also rich in the content of Islamic character values. This research aims to explore the role of non-formal education through art studios in transforming Islamic values to the younger generation in Pekanbaru. The research approach used ethnocoreology approach with qualitative method. Data were obtained through participatory observation, in-depth interviews and documentation. The results showed that the internalization of Islamic values in Zapin dance was carried out through three main stages: teaching the symbolic meaning of movements and lyrics, strengthening awareness through reflection, and preserving values through routine practice and digital media. This dance proved to be an effective medium in shaping the character of adolescents who are religious, responsible, and love local culture. This study recommends strengthening character education based on local cultural arts in contextual Islamic education strategies.</em></p>2025-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Metamorfosa