PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DALAM MENINGKATKAN MOTORIK DASAR PESERTA DIDIK KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR

  • Amiruddin Amiruddin Universitas Syiah Kuala
  • Ambia Nurdin Universitas Abulyatama
  • Adelia Mauliza Sabilla Universitas Syiah Kuala
Keywords: Peran Guru PJOK, Motorik Dasar, Sekolah Dasar.

Abstract

Guru pendidikan jasmani berperan penting dalam meningkatkan kemampuan motorik dasar peserta didik dengan menggunakan berbagai modifikasi media belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani sehingga ada beberapa guru disekolah masih kurang optimal terhadap proses pembelajaran motorik dasar pada peserta didik. Mengetahui peran guru PJOK menjadi pencapaian utama untuk meningkatkan motorik dasar pendidikan tingkat sekolah dasar. Hasil akan digambarkan secara narasi atau deskrisi dengan pendekatan kualitatif. Seluruh guru sekolah dasar Kecamatan Johan Pahlawan akan menjadi kunci utama penelitian ini yakni sebagai subjek sebanyak 12 orang guru PJOK. Peneliti menggunakan pendekatan via tanya jawab tatap muka juga observasi untuk mengumpulkan evidensi. Berdasarkan berkas didapat maka dapat dikemukakan selama ini guru mengajarkan materi motorik dasar sesuai dengan kurikulum K13 dan kurikulum merdeka agar dapat mengevaluasi sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah diterapkan ketika membangun sikap pemahaman serta keahlian anak didik dalam berbagai bentuk modifikasi yang dikombinasikan gerak melalui permainan yang menyenangkan. Pada saat proses pembelajaran guru memberikan contoh gerakan langsung seperti berjalan, berlari, melompat dan meloncat serta memperlihatkan contoh video/gambar-gambar kepada peserta didik. Permainan motorik dasar yang dikerahkan pengajar membuat peserta didik aktif ketika pembelajaran dilapangan. Namun selama proses pembelajaran dilakukan sebagian kecil siswa masih kurang aktif dalam melakukan gerakan yang diberikan. Hal ini terlihat pada hasil penilaian akhir yang sesuai dengan keaktifan peserta didik pada pembelajaran motorik dasar. Pembelajaran motorik dasar memberikan dorongan agar peserta didik aktif dengan memiliki kepribadian yang baik seperti kerja sama, bertanggung jawab serta kejujuran.


Abstract
Physical education teachers has an important role to improving students' basic motor skills by using various modifications of learning media in physical education learning so there are some teachers who are still less than optimal in the basic motor learning process for students. Knowing the role of PJOK teachers is the main achievement for improving basic motor skills in elementary school level education. The results will be described narratively or descriptively using a qualitative approach. All elementary school teachers in Johan Pahlawan District will be the main key to this research, namely as subjects, 12 PJOK teachers. Researchers used an approach via face-to-face debriefing as well as observation to collect evidence. So, we accept that teachers have taught basic motoric material in accordance with the K13 curriculum and the sovereign curriculum so that they can evaluate the extent of the success of the learning that has been implemented when building academian attitudes of understanding and skills in various forms of modification combined with movement through fun games. During the learning process the teacher provides examples of direct movements such as walking, running, jumping and jumping and shows examples of videos/pictures to students. Basic motor games deployed by teachers make students active when learning in the field. However, during the learning process, a small number of students were still less active in carrying out the movements given. This can be seen in the final assessment outcome which are in accordance with the students' activeness when basic motor learning. Basic motor learning provides encouragement so that students are active by having good personalities such as cooperation, responsibility and honesty.

References

Achmad paturusi. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: PT Asri Mahasatya.

Alfira, N., Syamsulrizal, S., & Amiruddin, A. (2022). Kendala Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Pada Pengajaran Olahraga Pencak Silat. Jurnal Ilmu Keolahragaan" Sports Sains", 1 (1).

Ardhika, DF (2015). Upaya meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat melalui modifikasi permainan tradisional engklek pada siswa kelas ii sd negeri 2 jeruk kabupaten blora tahun 2013/2014. AKTIF: Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi, 4 (1). https://doi.org/10.15294/active.v4i1.4557

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ausubel, DP, & Fitzgerald, D. (1961). Peran diskriminabilitas dalam pembelajaran dan retensi bermakna. Jurnal psikologi pendidikan, 52(5), 266.

Bagong, Suyanto dan Sutinah. (2006). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group. Hal 173.

Borghouts, L. B., Slingerland, M., & Haerens, L. (2017). Assessment Quality and Practices in Secondary PE in the Netherlands. Physical Education and Sport Pedagogy, 22(5), 473–489. https://doi.org/10.1080/17408989.2016.1241226

Coplan, RJ, Schneider, BH, Matheson, A., & Graham, A. (2010). 'Keterampilan bermain' untuk anak-anak pemalu: Pengembangan program intervensi dini bermain yang difasilitasi keterampilan sosial untuk anak-anak prasekolah yang sangat terhambat. Perkembangan Bayi dan Anak: Jurnal Penelitian dan Praktek Internasional, 19(3), 223-237.

Daraee, M., Salehi, K., & Fakhr, M. (2016). Perbandingan keterampilan sosial antara siswa di sekolah biasa dan berbakat. Dalam Seleksi & Tinjauan Sejawat di bawah tanggung jawab Komite Organisasi Konferensi (hal. 513-521). Eropa: ICEEPSY (Vol. 2016, hal. 7.

Depdiknas. (2006). Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar. Jakarta: Puskur Balitbang.

Hadi, H., Royana, I. F., & Setyawan, D. A. (2017). Keterampilan Gerak Dasar Anak Usia Dini Pada Taman Kanak-Kanak (TK) Di Kota Surakarta. Jurnal Ilmiah PENJAS (Penelitian, Pendidikan Dan Pengajaran), 3(2). Retrieved from https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIP/article/view/588

Hardiyaningrum, DF(2012). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melal ui Bermain Engklek Pada Anak Kelompok B Tk Chuzaemah Pagojengan Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Semester Gasal Tahun 2011-2012 (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Purwokertoyah).

Haryanto, H., Salam, A., & Gani, R. (2022). Tingkat Pemahaman Guru PJOK Terhdap Pembelajaran Blended Learning Pada Tingkat SMA/SMK se-Kecamatan Setu. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(10), 196-201. https://doi.org/10.5281/zenodo.6791822

Helsa, Y., & Kenedi, AK (2019). Media Blended Learning Berbasis Edmodo dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Belajar Mengajar Di Pendidikan Dasar (JTLEE), 2(2), 107-117.

Hurlock,Elizabeth B.(1997).Perkembangan Anak Jilid I (edisi ke enam).Jakarta : Erlangga.

Kawuryan,S.P (2011). Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah dan Pembelajarannya.

Tersediapada//http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313274/pengabdian/KARAKTERISTIK+ DAN+ CAR A+ BELAJAR+ SISWA+ SD+ KELAS+ RENDAH. pdf.(diakses tanggal 17 April 2018).

Keengwe, J., & Onchwari, G. (2011). Menumbuhkan pembelajaran siswa yang bermakna melalui pedagogi konstruktivis dan integrasi teknologi. Jurnal Internasional Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IJICTE), 7(4), 1-10.

Khadijah, MA, & Amelia, N. (2020). Perkembangan fisik motorik anak usia dini: teori dan praktik . media Pranada.

Komarudin. (2016). Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Makmun, (1995). Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidian, Sarana Panca Karya, Bandung.

Miles, M. B. & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Muktiani, M.R. (2014). Identifikasi kesulitan belajar dasar gerak pencak silat pada mahasiswa PJKR bersubsidi di FIK UNY. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol. 10(1) https://doi.org/10.21831/jpji.v10i1.5685

Mustafa, P. S., Winarno, M. E., & Supriyadi, S. (2019). Penilaian pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada sekolah menengah pertama negeri kota Malang. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 4(10), 1364-1379. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v4i10.12845

Nurhasnawati, N. (2011). Model-Model Pembelajaran Konstrutivisme. An-Nida', 36 (2), 237-259. http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v36i2.304

Piaget, J. (1976). Psychology and Education. London: Hadder and Staunghton

Rahayu, P. (2022). Peran Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia Dini di Ra An-Nur Tembilahan (Doctoral dissertation, STAI Auliaurrasyidin Tembilahan).

Rahayu, R. (2020). Upaya Guru dalam meningkatkan keterampilan Gerak Dasar Anak Melalui (Energizer Dance) PAUD Bungong Seurune Tungkob Aceh Besar. Skripsi Skripsi, UIN AR-RANIRY: Banda Aceh.

Reid, A. (2013). Physical Education, Cognition and Agency. Journal Educational Philosophy and Theory, 45(9):921-933.

Reswari, A., Lestariningrum, A., Iftitah, SL, & Pangastuti, R. (2022). Perkembangan Fisik Dan Motorik Anak

Rismayanthi, C. (2013). Keterampilan Gerak Dasar Sebagai Stimulasi Motorik Bagi Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Aktivitas Jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia , 9 (1). https://doi.org/10.21831/jpji.v9i1.3065

Rusli Lutan, (2010). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Prenada Media Group

Standar, KKB (2022). Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 034 . H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran dan.

Sudrajat, Akhmad. (2016). Permendikbud No. 20, 21,22, dan 23 tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2016/07/14/permendikbud - no20 21- 22 - dan - 23 - tahun - 2016/. (Diakses tanggal 28 maret 2018).

Sugiyono Prof, D. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfa Beta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.

Sumarti, 2010. Perkembangan Motorik hHalus Anak. Jakarta: Gramedia.

Suroso, A. S., & Rustiana, E. R. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran dan Motorik Dasar Terhadap Hasil Belajar Penjasorkes Bagi Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas Awal. Journal of Physical Education and Sports, 2(1).

Suyanto dan Sutinah. (2006). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group. Hal 173.

Vallori, AB (2014). Pembelajaran yang bermakna dalam praktik. Jurnal pendidikan dan pembangunan manusia, 3(4), 199-209.

Wiarisfani, M. (2011). Survei Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Penjasorkes Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Negeri Dan Swasta Se–Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes Tahun 2010/2011 (Disertasi Doktor, Disertasi Doktor, Universitas Negeri Semarang).

Article Metrics
Abstract views: 348
PDF downloads: 83
Published
2024-04-30
How to Cite
Amiruddin, A., Nurdin, A., & Sabilla, A. M. (2024). PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DALAM MENINGKATKAN MOTORIK DASAR PESERTA DIDIK KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR. Jurnal Penjaskesrek, 11(1), 44-54. https://doi.org/10.46244/penjaskesrek.v11i1.2873
Section
Articles