PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR (BASIC SKILL DAN KETERAMPILAN TERINTEGRASI)

  • Susi Endrawati Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukuharjo
Keywords: PTK, CTL, Aktivitas Keterampilan Proses Sains Dasar dan Terintegrasi, Hasil Belajar Kognitif, Afektif

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas keterampilan proses sains dasar, keterampilan terintegrasi dan hasil belajar melalui proses pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi analisis kuantitatif mahasiswa Semester III Program Studi Diploma III Farmasi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bhakti Mulia Sukoharjo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklusnya terdapat empat tahap yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah mahasiswa semester III Program Studi Diploma III Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun akademik 2013/2014. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, angket, kajian dokumen, dan tes kognitif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL): (1) dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Semester III Program Studi Diploma III Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketercapaian rata-rata hasil belajar kognitif secara klasikal 76% di siklus I menjadi 81% pada siklus II, atau dengan persentase ketuntasan belajar 83% di siklus I menjadi 92% pada sikus II; (2) dapat meningkatkan hasil belajar afektif mahasiswa dengan persentase ketercapaian 76,50% di siklus I menjadi 79,50% pada siklus II; (3) dapat meningkatkan aktivitas aspek keterampilan proses sains dasar dengan persentase ketercapaian rata-rata delapan aspek rata-rata 66,25% di siklus I menjadi 76,75% pada siklus II dan aktivitas keterampilan proses terintegrasi, yaitu 68,67% di siklus I menjadi 78% pada siklus II. Peningkatan pada aspek mengamati ada kenaikan dari 71% menjadi 80%, aspek menafsirkan pengamatan dari 73% menjadi 79%, aspek meramalkan dari 63% menjadi 75%, aspek menggunakan alat dan bahan dari 72% menjadi 79%, aspek menerapkan konsep dari 61% menjadi 74%, aspek merencanakan penelitian dari 65% menjadi 76%, aspek berkomunikasi dari 63% menjadi 76%, aspek mengajukan pertanyaan dari 63% menjadi 75%: (4) dapat meningkatkan aktivitas aspek terintegrasi dengan presentase ketercapaian aspek analisa penyelidikan dari 72% menjadi 79%, aspek hipotesis dari 71% menjadi 80%, aspek experimen dari 63% menjadi 75%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ango, ML. (2002). Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in The Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology. Vol 16(1):11-30.

Dahar, RW. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ergul R, dan Simsekli,Y. (2011). The effects Of Inqiury-Based Science Teaching On Elementary School Students Science Process Skills And Science Attitudes. Bulgarian Journal of Science and Education Policy (BJSEP). Vol 5(1): 48-68.

Ghofir. (2012). Pendekatan Konstektual Teaching and Learning dengan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains. FKIP: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Gregory, RJ. (2007). Psychological testing: History, Principles, and pplications. 5th Edition. Boston, MA: Allyn dan Bacon.

Iskandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: GP Press Group.

Janah. (2006). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor Dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). FMIPA: Universitas Negeri Semarang.

Johnson, EB. (2009). Contextual Teaching and Learning, Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Media Utama.

Milles, MB. dan Huberman, AM. (1995). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI. Press.

Nuryani, YR. (2007). Keterampilan Proses Sains. Diklat Ajar, Bandung: UPI Bandung.

Oloruntegbe, KO. (2010). Aproaches to the Asessment of Science Process Skills A.Reconceptualist View and Option. Journal of College Teaching Learning, 7(6): 11-18.

Padilla, MJ. (1990). The Science Process Skills. Reseach Matters-to the Secience Teacher. Journal NARST, No. 9004, March1,1990.

Sumadayo. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmadinata, NS dan Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.

Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning) Di Kelas. Surabaya: Cerdas Pustaka.

Umar. (2011). Pengaruh Penerapan Model CTL Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa: Intisari PTK. (online).WWW.spn 1belawa.com/2011/10/pengaruh-penerapan-model-CTL-terhadap.html.diakses 28 Maret 2014

Wasis. (2006). Contextual Teaching dan Learning (CTL) dalam Pembelajaran Sains. FMIPA: Universitas Negeri Surabaya

Article Metrics
Abstract views: 263
PDF downloads: 340
Published
2014-12-31
How to Cite
Susi Endrawati. (2014). PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR (BASIC SKILL DAN KETERAMPILAN TERINTEGRASI). Visipena, 5(2), 1-13. https://doi.org/10.46244/visipena.v5i2.252
Section
Articles