PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM PEMBUATAN TEMPE PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 16 BANDA ACEH
Abstract
Secara garis besar, prestasi belajar peserta didik siswa kelas IX SMP Negeri 16 Banda Aceh dalam mengikuti pembelajaran IPA dapat digolongkan masih rendah. Banyak pokok bahasan pada pembelajaran IPA (Biologi) yang belum dapat dicapai secara maksimal. khususnya pada pokok bahasan penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan tempe belum dikuasai secara mendalam. Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa perlu adanya penerapan model pembelajaran Jigsaw dalam materi penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan tempe. Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah dengan penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar, khususnya dalam penguasaan konsep penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan tempe di kelas IX SMP Negeri 16 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan metode jingsaw dalam meningkatkan prestasi pembelajaran penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan tempe di konstribusi metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 16 Banda Aceh. Penelitian ditekankan pada masalah proses, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi siklus, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dokumentasi, dan metode tes. Hasil yang telah diperoleh setelah mengadakan penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 16 Banda Aceh dapat meraih prestasi belajar pada siklus I penguasaan konsep penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan tempe yang lebih baik, sehingga penguasaan konsep rata-rata kelas IX putra. dari 60,38 naik. menjadi 78,46 dan kelas IX putri dari 62,42 naik menjadi 76,67. Dan prestasi belajar pada siklus II khususnya dalam penggunaan metode jigsaw penguasaan konsep penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan tempe yang lebih baik, sehingga penguasaan konsep rata-rata kelas IX putra naik menjadi 88,27 dan kelas IX putri naik menjadi 86,8, ini dapat diartikan bahwa pada putaran demi putaran secara klasikal tampak hasil dari perolehan nilai kuis menggunakan Jigsaw adalah cukup baik.
Downloads
References
Arends. 200 1. Learning to Teach. 5 Edition. Singapore : Mc Grow-Hill
Aronson. 2000. Histori of the Jigsaw.www.Jigsaw.org. Diperoleh pada tanggal 3 September 2005
Brophy. 1998. Motivating Students to Learn. Toronto: McGraw-Hill
Candler. 1995. Cooperating Learning and Hands-On Sciene. San Juan Capistrano, Clifornia: Kagan Cooperative Learning
Cruickshank. Donald R. Bainer. Deborah L. dan Metcalf Kim K. 1995. The Act of Teaching: Second Edition. Boston: Mc Grow-Hill College
Dahlan. 1992. Manajemen Pembelajaran Modern. Jakarta: Gramedia
Dimyati. 1990. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Johnson and Johnson. 1994. An Overview of Cooparetive Learning. http://www.coperation.org/pages/overviewpaper.html.Diperoleh pada tanggal 16 Maret 2006.
Kagan. 1985. Dimension of Cooperative Classroom Structure. Learning to Cooperative, Cooperate to Learn: 67-102. London: Planum Press
Maltby. 1995. Educational . Psychology: An Australian and New Zealand Perspective. Sidney: John Willey & Sons
Manning and Lucking. 1992. The What, Why and How of Cooperative Learning. (Marcia K. Pearlshall. Relevant Research). (69-75). Washington:TNSTA
Mc. Niff. 1992. Management of Learning. Sidney: John Willey & Sons
Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Purwaningsih E. 2004. Efektifitas Model Pembelajaran Jigsaw dan Peta Konsep terhadap Prestasi Belajara Fisika dalam Materi Interferensi Cahaya pada Lapisan Tipis ditinjau dari Minat dan Intelegensi Siswa. Surakarta:Prograrn Studi Pendidikan Sains. Program Pascasarjana UNS
Roland. 1997. Benefits of Collaborative Learning. http://www.fsu.wou.edu. Diperoleh pada tanggal 3 September 2005
Salvia. 1995. An Introduction to Cooperative Learning Research. London: Plenum Press
Soemanto. W. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Soeparman. A. 1993. Disain Intruksional, Jakarta : PAU – UT
Sudjana. N. 2002. Dasa-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo
Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS
Towns. 1999. How Do I Get My Students to Work Together ? : Getting Cooperative Learning Started. Journal of Chemical Education (JCE) 75 (1):67-69
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Depdiknas
Walf. 1995. Prosedure Cooperative Learning. Sidney: John Willey & Sons
PDF downloads: 320