PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS X- IPS MATERI TRIGONOMETRI PELAJARAN MATEMATIKA PADA SMA NEGERI 3 BANDA ACEH
Abstract
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalui penggunaan model pembelajaran Cooperatif learning dan media Animasi dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X-IPS, Materi Trigonometri pelajaran matematika pada SMA Negeri 3 Banda Aceh. tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa kelas X-IPS materi Trigonometri pelajaran matematika pada SMA Negeri 3 Banda Aceh. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelasX- IPS,2 SMA Negeri 3 Banda Aceh. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah Kriteria ketuntasan Minimal. Pada pra siklus jumlah siswa yang dibawah KKM sebanyak 15 anak dan pada akhir siklus I berkurang menjadi 7 anak. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 4,83 menjadi 6,67. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Pada siklus II diketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) adalah 22,2 % atau 4 siswa, sedangkan yang terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B) adalah 66,7 % atau 12 siswa. Dan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 11,1 % atau sebanyak 2 siswa.Sedangkan yang mendapat nilai D dan E tidak ada. Sedangkan nilai rata-rata kelas 7,66Pada akhir pembelajaran terdapat perubahan positif pada siswa dalam memahami konsep dasar trigonometri . Dari hasil penelitian, dapat dilihat dan telah terjadi peningkatan pemahaman siswa tenrang trigonometri pada siswa kelas X, IPS,2 SMA Negeri 3 Banda Aceh pada semester 2 tahun pelajaran 2015/ 2016 melalui penerapan pembelajaran kooperatif learning dan media animasi. Peningkatan nilai rata- rata yaitu 4,83 pada kondisi awal menjadi 6,67 pada siklus I dan menjadi 7,66 pada siklus II. Nilai rata-rata siklus I meningkat 38,09 %dari kondisi awal, nilai rata-rata siklus II meningkat 24,84 % dari siklus I. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I ada peningkatan sebesar 233,37 % dari kondisi awal, siklus II meningkat 228,62 %dari siklus II. Peningkatan nilai rata-rata kelas secara keseluruhan sebesar 158,59% .Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Kooperatif Learning dan media Animasi ternyata mampu meningkatkan prestasi belajar siswa IPS,2 pada kompetensi dasar trigonometri matematika kelas X.
Downloads
References
Ahmad Zailani dkk 2010, Matematika untuk SMA/MA, Ringkasan Materi X,XI dan XII. Yrama widya Bandung.
Anita, Lie. 2002. Coorperative Learning. Jakarta Grasindo.
Arikunto, Suharsini, 1991. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta
BNSP, 2007. Standar Kompetensi dan kompeternsi Dasar . Jakarta. Depdiknas
Budimansyah Dasim. 2002 Model Pembelajaran dan Penilaian. Siliwangi. HDB
Dahar, RW. 1998. Teori – teori Belajar. Jakarta. Depdikbud
Dimyati dan Mudjiono, 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Depdikbud.
Dinas Prop Jateng, 2004. Model- model Pembelajaran dan Penilaian. Makalah disampaikan pada Bintek Guru SMP bidang studi Fisika.
Hadari, Nawawi. 2001. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press
Hidayat Komarudin,2002.Active Learning. Yogyakarta. Yappendi
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia,2014. Buku Guru Matematika SMA/MA/SMK/MAK kelas X.
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014. Matematika SMA/MA/SMK/MAK kelas x semester 2.
Muklis dkk, 2014. Matematika matapelajaran Wajib,SMA/MA/SMK/MAK kelas x, semester II. Intan pariwara.
Mulyasa, E. 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. PT. Remaja Rosda Karya: Bandung.
Pahyono, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran efektif , Model pembelajaran Kooperatif Learning. Makalah disampaikan pada diklat guru kurikulum KBK di LPMP Jawa Tengah.
Oemar Hamalik.1993. Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Suah Sembiring Dkk, 2009. Matematika Bilingual untuk SMA/MA kelas X Semester 1&2. Bandung: yrama widya
PDF downloads: 214