METODE LOTRE PESANTREN TAHFIDZ AL-QUR’AN AT-TAUHID LERAN SENORI TUBAN ANALISIS TERHADAP PENCAPAIAN HAFALAN AL-QUR’AN DAN PERMASALAHANNYA

  • Aya Mamlu’ah Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro
Keywords: Qur’an, Memorize, Method

Abstract

Memorize the Qur'an was given power or memory included. Memory into memory in the framework of the structure of human life, that the process of memory in a psychological perspective covers three components, namely encoding, storage and retrival. The method or manner is crucial in achieving the success of memorizing the Qur'an, due to succeed whether a purpose is determined by a method which is an integral part in the learning system. To get good results and effective-efficient sustainable interfere the Qur'an falls in the community prepared by memorizing a truly embedded since someone menghatamkan to memorize Quran 30 Juz, because phenomenon that occurs when a interfere the Koran was not in the scope of the boarding school and is already busy with his life, memorizing the Qur'an ever memorized much less secure. Therefore the Pesantren Tahfidz Al-Quran At-Tawheed has implemented a new method of memorization by using a lottery method. This research method using qualitative research is descriptive qualitative approach, using the Phenomenology. It was found from the lottery method is a method which uses the random lottery (a kind of lottery arisan) written by juz juz-who has mastered memorizing of the students who have finished the memorized the Qur'an. So the interfere of the Koran must be completely memorized the outside heads when on the stage of this lottery or belongs on kompenan remember (memorize) or that can be called with retrival/processes calling back, the process of recalling information encoding results as well as storaging. The result of the application of the method of the lottery is to interfere in the Qur'an is stronger and be careful in keeping the memorizing them and interfere the Qur'an easier given Al-Quran memorizing them because during the process of this lottery method penghafal The Qur'an as a fervent and full concentration to undergo the process. Achievement of memorizing the Quran using the lottery this is students being challenged to memorize the Qur'an are seriously so that when on stage this method students could really mastered and memorized smoothly memorizing the Quran 30 juz even still remember though it's already in another flurry. The form of the problem is the students felt the lottery method is a scary thing because when these Lottery stage students need through previous methods i.e. unity method, sima'i method, method b, method and combined methods of jama '.

 

Abstrak

Menghafal Al-Qur’an adalah termasuk daya mengingat atau memory. Memori menjadi kerangka ingatan dalam struktur kehidupan manusia, bahwa proses memory  dalam perspektif  psikologis meliputi tiga komponen, yakni encoding, storage dan retrival. Metode atau cara sangat penting dalam mencapai keberhasilan menghafal Al-Qur’an, karena berhasil tidaknya suatu tujuan ditentukan oleh metode yang merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan efektif-efisien secara berkelanjutan para penghafal Al-Qur’an dipersiapkan terjun di masyarakat dengan hafalan yang benar-benar tertanam semenjak seseorang menghafalkan sampai menghatamkan Al-Qur’an 30 Juz, karena fenomena yang terjadi ketika seorang penghafal Al-Qur’an sudah tidak dalam ruang lingkup pesantren dan sudah sibuk dengan kehidupannya hafalan Al-Qur’an yang pernah dihafalkan banyak yang kurang terjaga. Oleh karenanya Pesantren Tahfidz Al-Qur’an At-Tauhid telah  menerapkan metode menghafal baru dengan menggunakan metode lotre. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Hal yang ditemukan dari metode lotre adalah sebuah metode acak yang menggunakan lotre (semacam lotre arisan) yang ditulis dengan juz-juz yang telah dikuasai dari hafalan para santri yang telah selesai menghafalkan Al-Qur’an. Jadi para penghafal Al-Qur’an harus benar-benar hafal diluar kepala ketika pada tahap lotre ini atau tergolong pada kompenan mengingat (menghafal) atau yang bisa disebut dengan retrival/proses memanggil kembali, proses recalling information hasil encoding maupun storaging. Hasil dari penerapan metode lotre tersebut adalah penghafal Al-Qur’an lebih kuat dan berhati-hati dalam menjaga hafalan mereka dan para penghafal Al-Qur’an lebih mudah mengingat hafalan Al-Qur’an mereka karena selama proses metode lotre ini penghafal Al-Qur’an secara sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi untuk menjalani proses tersebut. Pencapaian hafalan Al-Qur’an dengan menggunakan metode lotre ini adalah santri menjadi tertantang untuk menghafalkan Al-Qur’an secara serius agar ketika pada tahap metode ini santri benar-benar bisa menguasai dan hafal dengan lancar hafalan Al-Qur’an 30 juz bahkan tetap ingat meskipun sudah dalam kesibukan lainnya. Bentuk permasalahannya adalah santri merasa metode lotre tersebut suatu hal yang menakutkan karena ketika tahap lotre ini santri perlu melalui metode-metode sebelumnya yakni metode wahdah, metode sima’i, metode kitabah, metode gabungan dan metode jama’.

Kata Kunci: Al-Qur’an, Menghafal, Metode

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Cherry, Hendra, Introducing to Psychology, California: California Media International, 2012.

Danim, Sudarwan dan Khairil, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,Bandung: Alfabeta, 2010.

Ernayanti, Eli, Implementasi Metode Takrir dalam Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, 2009.

Farah, Caesar Es. Islam Belief and Observances, Amerika: Barron’s education, 1987.

Al-Hafidz, Ahsin W. Bimbingan Praktis Menghafal l-Qur’an, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

J , Lexy Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rasdakarya, 2004.

Kristi , E. Purwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran Dan Pendidikan Psikologi, 1998, Cet, Ke-1.

Kuntowijoyo, Paradigma Islam, Bandung: Mizan, 1990.

Al-Lahim, Khalid Bin Abdul Karim Mengapa Saya Menghafal Al-Qur’an, Surakarta: Daar An-Naba’, 2008.

Malichah, Nurul, Penerapan Metode Tahfidz Al-Qur’an pada Santri Usia 6-11 Tahun di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Anak-anak Kudus Jawa Tengah, Digital Library UIN Sunan Kalijaga.

Miles Dan Huberman Dalam Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Muhadjir, Noeng ,Metodologi Penelitian Kualitatif , Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000.

Murad, Khurram, Membangun Generasi Qur’ani, Jakarta: Media Da’wah, 2009.

Muhammad, Ahsin Sakho, Kiat-kiat Menghafal Al-Qur’an , Jawa Barat: Badan Koordinasi TKQ-TPQ-TQA.

Purwanto, Setiyo, Hubungan Daya Ingat Jangka Pendek dan Kecerdasan Dengan Kecepatan Belajar Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dalam shuhuf, 19 (1), 2007.

Qomar, Mujamil Epistimologi Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 1995.

Rabb Nawabuddin, Abdul, Metode Efektif Menghafal Al-Qur’an,Jakarta: Tri Daya Inti.

Rauf, Abdul Aziz Abdul, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah, Bandung: Syaamil Cipta Media, 2004.

Yayan, Masagus H.A. Fauzan, Quantum Tahfid, Jawa Barat: Emir, 201 Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1999.

Zen, Muhaimin, Tata Cara/ Problematika Menghafal Al-Qur’an dan Petunjuk-petunjuknya, Jakarta: Pustaka Alhusna, 1985.

Article Metrics
Abstract views: 343
PDF downloads: 452
Published
2019-06-30
How to Cite
Aya Mamlu’ah. (2019). METODE LOTRE PESANTREN TAHFIDZ AL-QUR’AN AT-TAUHID LERAN SENORI TUBAN ANALISIS TERHADAP PENCAPAIAN HAFALAN AL-QUR’AN DAN PERMASALAHANNYA. Visipena, 10(1), 148-163. https://doi.org/10.46244/visipena.v10i1.497
Section
Articles