RETORIKA DAKWAH ISLAMIYAH TEUNGKU ABDUL WAHED TUALANG CUT DALAM ACARA MAULID NABI MUHAMMAD SAW TAHUN 2016

  • Erfinawati Universitas Serambi Mekkah
Keywords: Retorika Dakwah Islamiyah, Teungku Wahed Tualang Cut, Maulid Nabi Muhammad saw Tahun 2016

Abstract

Retorika Dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan pesan dakwah, yakni ajakan ke jalan Tuhan (Sabili Rabbi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap persuasif pada ceramah Teungku Abdul Wahed Tualang Cut dalam acara maulid Nabi Muhammad saw Tahun 2016 dan mengetahui bentuk retorika dakwah pada ceramah Teungku Abdul Wahed Tualang Cut dalam acara maulid Nabi Muhammad saw Tahun 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan mendalam pada  ceramah Teungku Wahed Tualang Cut dalam ceramah Maulid Nabi Tahun 2016 baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode menyimak. Dalam hal ini yang disimak adalah penggunaan bahasa secara lisan yang bersumber dari ceramah Teungku Wahed Tualang Cut dalam ceramah Maulid Nabi Tahun 2016. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang menggambarkan suatu keadaan, hal-hal atau peristiwa. Sistematis langkah-langkah analisis data tersebut adalah mengumpulkan data yang telah diperoleh, diklasifikasikan, mengalisis kandungan retorika kemudian diklasifikasikan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, melakukan kesalihan data dengan model Triangulasi. Hasil penelitian ini adalah Teungku Abdul Wahed Tualang Cut dalam berdakwah menggunakan bahasa yang berkualitas, mudah dipahami dan mudah diterima oleh jamaah. Jika melihat bagaimana pelaksanaan dakwahnya dapat dipahami pula bahasa yang digunakan beliau yaitu Bahasa Aceh yang dicampuri dengan Bahasa  Indonesia dan logat Aceh yang khas. Setiap beliau ceramah, ada saja yang mengabadikanya dalam bentuk video. Video-video itu lalu tersebar luas. Simpulan penelitian ini adalah Penerapan retorika dakwah Teungku Wahed Tualang Cut adalah monologika karena pemakaian gaya retorika seperti ini jamaah dapat lebih paham dan apa yang disampaikan lebih dapat menyerap pesan dakwahnya. Oleh sebab itu, retorika dengan dakwah saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan dan penerapan retorika dalam dakwah itu akan menghasilkan berhasil atau tidaknya dakwah tersebut. amaah dapat lebih paham dan apa yang disampaikan lebih dapat menyerap pesan dakwahnya.

Abstract

Da'wah rhetoric can be interpreted as a speech or lecture containing the message of da'wah, namely the invitation to the way of God (Sabili Rabbi). The purpose of this study was to find out the persuasive attitude in the lecture of Teungku Abdul Wahed Tualang Cut in the event of the Prophet Muhammad's birthday in 2016 and find out the form of da'wah rhetoric in the lecture of Teungku Abdul Wahed Tualang Cut in the event of the Prophet Muhammad SAW 2016. The method used in this study is a descriptive analysis method. The research data was obtained through in-depth observation in the lecture Teungku Wahed Tualang Cut in the Maulid Nabi 2016 lecture both directly and indirectly. Data collection method in this study uses listening method. In this case the listened to is the use of spoken language sourced from the lecture Teungku Wahed Tualang Cut in the lecture of the Prophet's Anniversary in 2016. Data analysis techniques in this study were carried out using descriptive qualitative methods, namely methods that describe a situation, things or events . Systematic steps in data analysis are collecting data that has been obtained, classified, rhetoric content analysis and then classified according to the problems studied, making data transfer with the Triangulation model. The results of this study were Teungku Abdul Wahed Tualang Cut in preaching using quality language, easy to understand and easily accepted by worshipers. If you see how the implementation of the da'wah can be understood also the language he uses is Acehnese which is interfered with Indonesian and the typical Acehnese accent. Every time he lectures, there are those who perpetuate it in the form of videos. The videos were then spread widely. The conclusions of this study are the application of the rhetoric of da'wah Teungku Wahed Tualang Cut is monological because the use of rhetorical styles such as these pilgrims can better understand and what is conveyed is more able to absorb the message of propagation. Therefore, the rhetoric with da'wah is interconnected and cannot be separated and the application of rhetoric in the da'wah will result in the success or failure of the mission.

 

Keywords: Islamic Da'wah Rhetoric, Teungku Abdul Wahed Tualang Cut in the Prophet Muhammad SAW Anniversary Event 2016

References

Abdullah. 2009. Retorika dan Dakwah Islam. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Abdullah, Dzikron. 1989. Metodologi Da’wah. Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo.

Al-Qur’an. 1989. Yayasan Penyelenggaraan dan Penerjemahan atau Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan terjemahannya. Semarang: Depag RI.

Amin, Samsul Munir. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amza.

Djadjasudarma, Fatimah. 1993. Metode lingustik Ancangan Metode Penelitian dan Pengkajian. Bandung: PT Eresco.

Syafi’i, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi. Depdiknas.
Article Metrics
Abstract views: 100
pdf downloads: 408
Published
2019-01-31
How to Cite
Erfinawati. (2019). RETORIKA DAKWAH ISLAMIYAH TEUNGKU ABDUL WAHED TUALANG CUT DALAM ACARA MAULID NABI MUHAMMAD SAW TAHUN 2016. Jurnal Metamorfosa , 7(1), 37-49. Retrieved from https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/244
Section
Articles