NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM NOVEL TEMPAT PALING SUNYI KARYA ARAFAT NUR

  • Hendra Kasmi STKIP Bina Bangsa Getsempena
Keywords: NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM NOVEL TEMPAT PALING SUNYI KARYA ARAFAT NUR

Abstract

Penelitian ini berjudul Nilai-Nilai Kearifan  Lokal dalam Novel Tempat Paling Sunyi Karya Arafat Nur. Masalah yang ingin ditelaah  adalah tentang gambaran nilai-nilai kearifan lokal dalam  novel Tempat Paling Sunyi karya Arafat  Nur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai-nilai kearifan lokal dalam  novel.  Metode yang digunakan  dalah  metode deskriptif analitis dengan pendekatan struktural. Sumber data dalam penelitian ini Novel Tempat Paling Sunyi Karya Arafat Nur.  Hasil penelitian ini menunjukkan sarat dengan nilai kearifan lokal keacehan. Sebagian besar nilai kearifan lokal dalam  novel ini berkaitan dengan unsur religi di antaranya tentang tanggung jawab seorang pemimpin keluarga, hukum perzinaan, taat dalam beribadah. Semua hal tersebut bersumber dalam ajaran Al Quran dan hadist yang menjadi bagian dari nilai-nilai kearifan lokal. Kearifan lokal Aceh memang berlandaskan agama Islam, karena Aceh identik dengan Islam. Selain itu ada juga kearifan  lokal dalam novel berkaitan berhubungan dengan adat istiadat, tatanan hidup kaum bangsawan, dan tradisi berbelanja di hari pekan.

AbstractThis research is entitled The Local Wisdom Values in Novel of ‘Tempat paling Sunyi” by Arafat Nur. This study aimed to describe the local wisdom values. The method used is descriptive analytical method with a structural approach. The main source of data in this study is the Novel itself. The results of this study show that the novel is full of Acehness local wisdom values. Most of the values of local wisdom in this novel relate to religious elements including the responsibilities of a family leader, the law of adultery, and obedience in worship. All of these are based on the teachings of the Qur'an and hadith which are part of the values of local wisdom. Aceh's local wisdom is indeed based on Islam, because Aceh is synonymous with Islam. In addition there are also local wisdom in the novel relating to customs, the order of life of the nobility, and the tradition of shopping on Sundays. 

Keywords: Local Wisdom, Aceh, Novel

References

Eka, Permana. 2002. Kearifan Lokal Masyarakat Baduy dalam Menghadapi Bencana. Jakarta. Wedatama Widya Sastra.

Herawati, Yudianti. 2006. Novel Lonceng Kematian; Kajian Struktural dan Sosiologis. Samarinda: Pusat Bahasa Kalimantan Timur.

Melani, Budianta. 2002. Membaca Sastra. Jakarta: Indonesia Tera.

Moleong, Lexy.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nur, Arafat. 2015. Tempat Paling Sunyi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Sugihastuti. 2002. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumardjo, Jakob. 2007. Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumardjo, Jacob dan Saini K.M. 1985. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Sumaryono. 1993. Hermeutika, Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta:Kanisius.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Trisman, dkk. 2003. Antologi Esai Sastra Bandingan dalam Sastra Indonesia Modern. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Article Metrics
Abstract views: 713
pdf downloads: 1756
Published
2019-07-31
How to Cite
Hendra Kasmi. (2019). NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM NOVEL TEMPAT PALING SUNYI KARYA ARAFAT NUR. Jurnal Metamorfosa , 7(2), 161-169. Retrieved from https://ejournal.bbg.ac.id/metamorfosa/article/view/260
Section
Articles