PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CERITA RAKYAT ACEH BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA SMP DI KOTA LANGSA
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) kelayakan bahan ajar menulis cerita rakyat Aceh berbasis kearifan lokal untuk membentuk karakter siswa SMPN di Kota Langsa, (2) mendeskripsikan hasil belajar siswa pada materi menulis cerita rakyat dengan pengembangan bahan ajar menulis cerita rakyat aceh berbasis kearifan lokal pada siswa Kelas VII SMP di Kota Langsa, dan (3) keefektifan bahan ajar menulis cerita rakyat Aceh berbasis kearifan lokal.Penelitian dan pengembangan menulis cerita rakyat aceh berbasis kearifan lokalmerujuk pada model pengembangan Borg dan Gall. Subjek uji coba terdiri dari ahli materi pembelajaran, ahli media pembelajaran,guru bahasa Indonesia, siswa Kelas VII di SMP Negeri 1, 4, dan 9 Kota Langsa.Pada uji coba perorangan terdiri dari 3 siswa, 10 siswa pada uji coba kelompok kecil, dan 30 siswa pada uji coba kelompok lapangan terbatas pada masing-masing sekolah di Kota Langsa.Angket adalah datakualitas produk pengembangan dan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) validasi ahli materi pada masing-masing sekolah, yaitu SMPN 1 Langsa dengan rata-rata 88,76%, SMPN 4 Langsa 87,16%, dan SMPN 9 Langsa 82,01% pada kriteria “sangat baik”, (2) validasi ahli desaindengan rata-rata 83,71%pada kriteria “sangat baik”, (3) uji coba perorangan dengan rata-rata nilai 85,33%, 84,24%, dan 81,65% dengan kriteria “sangat baik”, (4) uji coba kelompok kecil dengan rata-rata 89,19%, 86,50%, 86,01% dan dengan kriteria “sangat baik”, dan (5) uji kelompok lapangan terbatas dengan rata-rata 92,40%, 90,01%, 84,01% dengan kriteria “sangat baik”, (6) hasil belajar rata-rata siswa sebelum menggunakan bahan ajar adalah 66,53, 63,00, 62,26 dan hasil belajar rata-rata siswa setelah menggunakan bahan ajar adalah 79,66 77,33, 73,00, dan keefektifan bahan ajar dengan presentase 79,12%, 77,05%, 73,78% dengan kriteria “baik”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar menulis cerita rakyat aceh berbasis kearifan lokal yang telah dikembangkan di SMPN Kota Langsa layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sebagai sumber belajar.
Abstract
This study aims to describe (1) the feasibility of teaching materials to write Acehnese folklore based on local wisdom to shape the character of SMPN students in Langsa City, (2) describe student learning outcomes in folklore writing material with the development of teaching materials on Acehnese-based local wisdom stories in Class VII students of SMP in Langsa City, and (3) the effectiveness of teaching materials in writing Aceh folklore based on local wisdom. Research and development on writing Acehnese based folklore folklore refers to the development model of Borg and Gall. The subjects of the trial consisted of experts in learning materials, learning media experts, Indonesian language teachers, Class VII students in State Middle Schools 1, 4, and 9 in Langsa City. In individual trials consisted of 3 students, 10 students in a small group trial, and 30 students in a field trial trial limited to each school in Langsa City. Questionnaire is data on product quality development and research. The results showed that (1) the validation of material experts in each school, namely Langsa 1 Public High School with an average of 88.76%, Langsa SMPN 4 87.16%, and Langsa SMPN 9 82.01% in the criteria of "very good ", (2) validation of design experts with an average of 83.71% on the criteria of" very good ", (3) individual trials with an average value of 85.33%, 84.24%, and 81.65% with "very good" criteria, (4) small group trials with an average of 89.19%, 86.50%, 86.01% and with the criteria of "very good", and (5) limited field test with average average 92.40%, 90.01%, 84.01% with the criteria of "very good", (6) the average learning outcomes of students before using teaching materials are 66.53, 63.00, 62.26 and learning outcomes the average student after using teaching materials is 79.66 77.33, 73.00, and the effectiveness of teaching materials with a percentage of 79.12%, 77.05%, 73.78% with the criteria of "good". Thus, it can be concluded that the teaching material in writing folklore about Aceh based on local wisdom that has been developed in Langsa City Junior High School is feasible to use in the learning process as a source of learning.
Keywords: Development, Teaching Materials, Writing, Acehnese Folklore, Local Wisdom
References
Andi, Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Alwasilah, A. C. 2006. Pokoknya Sunda, Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Kiblat.
Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Pertama.
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartono. 2011. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas.
Lestari. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata.
Muntari, Lilik.2016. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Bahasa Indonesia untuk Kelas V SD dengan Model Dick dan Carey. Jurnal Media Didaktik, Vol. 2, No.2 2016.
Rohaedi, A. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa: Local Genius. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal. Jakarta: Aosiasi Tradisi Lisan.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutedjo, Kasnadi. 2008. Menulis Kreatif; Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen. Yogyakarta: Nadi Pustaka.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Yusuf, Yusri. 2008. Peutua Beuna: Kearifan Lokal Masyarakat Aceh. Banda Aceh: Majelis Adat Aceh.
pdf downloads: 822