MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ICT DI SD NEGERI 46 KOTA BANDA ACEH

  • Hazal Fitri STKIP Bina Bangsa Getsempena
Keywords: Manajemen Pelaksanaan Pembelajaran ICT.

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran sebagai usaha mengelola pembelajaran yang efektif dan efisien. Kegiatan belajar mengajar menjadi semakin mudah karena peran ICT. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran sebagai media pembelajaran untuk memudahkan penyampaian informasi atau bahan ajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) penyusunan perencanaan pembelajaran, 2) pelaksanaan pembelajaran, 3) evaluasi manajen pelaksanaan pembelajaran ICT di SD Negeri 46 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah guru, kepala sekolah, pengawas, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru dalam pemanfaatan ICT yaitu berdasarkan KTSP dengan berpedoman pada BSNP. Perangkat pembelajaran dalam pemanfaatan ICT hanya disusun oleh guru kelas IV, V dan VI bidang studi matematika, IPA, IPS dan TIK. Perangkat tersebut diserahkan kepada kepala sekolah pada setiap awal semester untuk ditandatangani. Perangkat yang disusun meliputi minggu efektif, prota, prosem, silabus dan RPP. 2) Pembelajaran tidak semua dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Hal ini disebabkan keterbatasan media dan waktu pelaksanaan yang tidak sesuai. Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya dilaksanakan secara sistematis melalui proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan pendahuluan guru melakukan absensi, apersepsi, memotivasi siswa dan memberitahukan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menerapkan metode tanya jawab, demonstrasi, pembelajaran langsung, praktek dan penugasan. Pada akhir pembelajaran guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, memberikan tugas, menegaskan kembali materi yang telah diajarkan dan guru bersama siswa mengambil kesimpulan. 3) Evaluasi yang dilakukan oleh guru lebih sering menilai keaktifan siswa, cara kerjanya dan hasil yang dikerjakannya. Evaluasi sering diambil nilai praktek, karena setiap pembelajaran selalu dilakukan di lab dan selalu ada tugas yang harus dipraktekkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Harjanto. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2008). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyana. (2008). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lecxy J, (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Remaja Karya.

Murniati, AR. (2008). Manajemen Stratejik. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rianto, Yatim. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Suwardi. (2007). Manajemen Pembelajaran. Surabaya: Media Grafika.

Simarmata, Janner. (2007). Pengenalan Teknologi Komputer dan informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Sanjaya, Wina. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Uno, B Hamzah dan Nina Lamatenggo. (2010). Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Akasara.

Suryosubroto. (2010). Manajemen Pendidikan Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Article Metrics
Abstract views: 903
PDF downloads: 2508
Published
2015-12-31
How to Cite
Hazal Fitri. (2015). MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ICT DI SD NEGERI 46 KOTA BANDA ACEH. Visipena, 7(2), 184-195. https://doi.org/10.46244/visipena.v7i2.332
Section
Articles