MANAJEMEN KONFLIK DI SEKOLAH

  • Inom Nasution STKIP Bina Bangsa Getsempena
Keywords: Manajemen, Konflik, Penyelesaian Konflik

Abstract

Dalam suatu organisasi tidak terlepas dari konflik. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah harus dapat mengetahui factor-faktor timbulnya konflik. Ketidak cocokan antar dua pihak yang terlibat konflik terjadi karena kelangkaan sumber daya, baik berupa dana, promosi, prestise, perbedaan penafsiran ide, ketidaksesuaian sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, kekuasaan maupun bentuk yang mendukung satu pihak menghargai pihak lain. Sumber-sumber konflik diantaranya keterbatasan sumber daya organisasi, (2) kegagalan komunikasi, (3) perbedaan sifat, nilai-nilai dan persepsi, (4) saling ketergantungan tugas, (5) sistem penggajian. Strategi penyelesaian konflik (a) negosiasi yang berarti proses dimana dua kelompok yang bertikai duduk bersama untuk saling membuat penawaran, kontra-penawaran, dan kesepakatan dalam upaya memecahkan masalah perbedaan-perbedaan yang terjadi, (b) negosiator dari pihak ketiga atau mengundang pihak ketiga yang terampil melakukan tawar menawar dan negosiasi, (c) mediator yang berarti mengundang pihak ketiga yang berada pada posisi netral untuk membantu pihak yang bertikai merekonsiliasi perbedaan-perbedaan yang timbul diantara mereka, dan (d) artiber atau pihak ketiga yang memiliki kewenangan menerapkan solusi atas perbedaan pihak-pihak yang bertikai.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), p. 213

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku dan Budaya Organisasi (Bandung: PT.Refika Aditama, 2005) p. 21

Robert Kreither, dan angelo Kinicki, Organizational Behavior (New York: Irwin McGraw-Hill,Inc, 2001), p.447

Robert P.Vecchio, Organizational Behavior (New York: the Dryden Press,1995), p.468

Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), p.387

Jerald Greenberg dan Robert A.Baron, Behavior in Organizations (New Jersey: Prentice Hall Int,Inc, 1997),p.380

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Organizational Behavior (Perilaku Organisasi.) Diterjemahkan Early Suandy buku 2 (Jakaarta: Salemba Empat, 2005),p.153

Winardi, Manajemen Konflik (Bandung: Mandar Maju,2004), p.3

Kenneth M. Wexley, Gary A.Yuki, Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia, (Jakarta: Rineka Cipta,2003), p.229

Adam I Indarawijaya, Perilaku Organisasi (Bandung: algerindo, 2002), p. 169

Wahyudi, Manajemen Konflik dalam Organisasi ( Bandung: Alfabeta, 2006), p.96

Jerald Greenberg dan Robert A.Baron, Behavior in Organizations (New Jersey: Prentice Hall Int,Inc, 1997),pp.470-473

Robert G. Owens, Organizational Behavior in Education (Boston : Allyn and Bacon, 1991), p.250

E.Mulyasa, Menjadi kepala Sekolah Profesional ( Bandung : Rosdakarya, 2005) p. 247

Niklas L.P.Swanstom dan Mikael S.Weissmann, Conflict, Conflict Management and beyond: a conceptual exploration ( Central Asia: Uppsala University, 2005), p. 23

Stephen P.Robbins. Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and Applications (New Jersey Prentice – Hall, 1996), p. 487

Jennifer M. George & Gareth R. Jones, Organizational Behavior (New Jersey: Prentice Hall, 2002), pp.634-636

Winardi, Manajemen Konflik (Bandung: Mandar Maju, 1994), p.79

Article Metrics
Abstract views: 6217
PDF downloads: 21564
Published
2010-06-30
How to Cite
Inom Nasution. (2010). MANAJEMEN KONFLIK DI SEKOLAH. Visipena, 1(1), 45-55. https://doi.org/10.46244/visipena.v1i1.22
Section
Articles