ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
Abstract
This research is a descriptive qualitative research which aims to describe the students 'ability in solving story problems in terms of students' mathematical reasoning and communication abilities. Reasoning and communication abilities can be identified by solving story problems on two-variable linear equation material based on reasoning and communication indicators in research, namely (1) proposing conjectures, (2) stating everyday events in language or mathematical symbols, (3) estimating answer and solution process, (4) draw conclusions, compile evidence and provide reasons for the correctness of the solution. The selection of the research subjects used a purposive sampling technique. The data collection method was the test method through 3 steps of analysis, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the students' ability in solving story problems in terms of mathematical reasoning and communication abilities was classified as moderate with the average percentage of each indicator, namely: 77% of the indicators proposed a guess; 73% of indicators represent everyday events in language or mathematical symbols; 66% on indicators predicted the answer and solution process; and 50% on indicators draw logical conclusions. Overall, the percentage results obtained an average of 66% in the medium category. From these results it can be concluded that the ability to solve story problems of class X students of SMK Dwi Guna Kampung Pajak in terms of mathematical reasoning and communication abilities of students is classified as moderate.
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. Kemampuan penalaran dan komunikasi dapat diidentifikasi dagan menyelesaikan soal cerita pada materi persamaan linier dua variable yang dibuat berdasarkan indikator penalaran dan komunikasi dalam penelitian yaitu (1) mengajukan dugaan, (2) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika, (3) memperkirakan jawaban dan proses solusi, (4) menarik kesimpulan, menyusun bukti dan memberikan alasan terhadap kebenaran solusi. Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan metode tes melalui 3 langkah analisis yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari kemampuan penalaran dan komunikasi matematis tergolong sedang dengan hasil rata-rata persentase tiap indikator yaitu: 77% pada indikator mengajukan dugaan; 73% pada indikator menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika; 66% pada indikator memperkirakan jawaban dan proses solusi; dan 50% pada indikator menarik kesimpulan yang logis. Secara keseluruhan hasil persentase didapat rata-rata sebesar 66% masuk kategori sedang. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas X SMK Dwi Guna Kampung Pajak ditinjau dari kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa tergolong berkemampuan sedang.
Kata Kunci: Kemampuan Penalaran dan Komunikasi, Kualitatif Deskriptif, Menyelesaikan Soal Cerita, Dwi Guna Kampung Pajak
References
Adnan, M, Ridwan. (2017). “Analisis Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Aljabar Kelas VII MTs Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa”, Skripsi, (Makassar: Program Sarjana UIN Alauddin Makassar.
Ashlock. (2003). Guiding each child’s learning of mathematics. Colombus: Bell Company.
Azmi, Ulul. (2013). Profil Kemampuan Penalaran Matematika dalamMenyelesaiakan Masalah Matematika Ditinjau dari KemampuanMatematika pada Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP YPM 4Bohar Sidoarjo.
Dwi, Wulandari. (2008). “Pengaruh Pemahaman Konsep dan Penalaran terhadap Pemecahan Masalah Matematika dalam Penerapan Pendekatan Kontekstual Peserta Didik SMP Negeri 36 Semarang Kelas VII pada Materi Pokok Segiempat”, Skripsi(Semarang: Program sarjana UNNES).
Fatmawati, Diana. (2018). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Dari Gaya Kognitif. Artikel Skripsi, (Kediri : Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011)
Tuti, Hartati. (2015). Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pemecahan Masalah Berdasarkan Prosedur Newman. FKIP Universitas Negeri Semarang.
Inayah, Nurul. (2017). “Pengaruh Kemampuan Penalaran Matematis (Mathematical Reasoning) dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Komunikasi Pada Materi Statistika Siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Palu”. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 6 Nomor 1, 2017 (Palu: Aksioma Jurnal Pendidikan Matematika.)
Linola, dkk. (2017). Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Cerita di SMAN 6 Malang. Pi : Mathematics Education Journal Vol. 1, No. 1.
Mayo, R., & Valparaiso, N.E. (2007). Connections Between Communication and M a t h A b i l i t i e s . http://digitalcommons.unl.edu
Mirna, dkk. (2014). Analisis Kemampuan Siswa dalam Memahami Materi Turunan Kelas XI IPS SMAN 1 Pariaman. Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Vol. 3 No. 3 : Hal 22-25.
Madio, Sukanto Sukandar (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemamuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa SMP dalam Matematika. Garut: STKIP Garut.
Mardiyah. (2014). Studi Kasus Kesulitan Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Segi Kemampuan Komunikasi Matematika. Makalah Disajikan Pada Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, STKIP SiliwangiBandung, 15 Januari 2014
Rochmad. (2008). Penggunaan Pola Pikr Induktif-Deduktif dalam Pembelajaran Matematika Beracuan Konstruktivisme.Tersedia: http://rochmad-unes.blogspot.com
Sutinah, dkk. (2013). Kemampuan Penalaran Siswa Kelas VIII Dalam Menyelesaikan Soal Kesebangunan. MATHEdunesa Vol. 2, No. 1.
Wardani, Sri. (2008). “Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika”. (Yogyakarta: Depdiknas.)
Wijaya, A. (2012). Pendidikan matematika realistik: Suatu alternatif pendekatan pembelajaran matematika. (Yogyakarta: Graha Ilmu.)Yuniarti, Y. (2007). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri. Tesis pada SPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
pdf downloads: 821