MODEL PROJECT BASED LEARNING TERINTEGRASI STEAM TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA BERBASIS SOAL NUMERASI
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi dan kecerdasan emosional antara siswa yang memperoleh pembelajaran langsung dengan model PjBL-STEAM yang ditinjau dari kemampuan awal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method tipe sequential explanatory. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model PjBL-STEAM, sedangkan kelas kontrol berupa model pembelajaran langsung. Populasi penelitian ini adalah siswa SMAI Panglima Besar Soedirman Bekasi kelas XI MIPA tahun ajaran 2021/2022. Data penelitian berupa hasil tes kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, angket kecerdasan emosional. lembar observasi PjBL-STEAM dan hasil wawancara siswa yang terpilih. Sebelum digunakan, instrumen telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empirik. Analisis data dalam penilitian ini adalah Anava dua jalur untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, dan uji-t untuk angket kecerdasan emosional. Dan data kualitatif bersifat induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis numerasi siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung, (2) Kecerdasan emosional siswa yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsun, (3) Penerapan model PjBL-STEAM membuat siswa mampu membangun kecakapan dalam dunia nyata, seperti bekerjasama, mengambil keputusan, inisiatif, komunikasi, pemecahan masalah dan manajemen diri sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi (4) Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat perlakuan model PjBL secara keseluruhan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung.
References
Association, N. E. (2014). Preparing 21st Century Students for a Global Society. An Educator’s Guide to the “Four Cs.”
Biantoro, N. O. P. H., Kristanti, F., & Mursyidah, H. (2020). Pengaruh Penilaian Kinerja dan Kecerdasan Emosional Berdasarkan Project Based Learning (PjBL) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Square : Journal of Mathematics and Mathematics Education, 2(2). https://doi.org/10.21580/square.2020.2.2.5257.
Chabeli, M. M. (2006). Higher order thinking skills competencies required by outcomes-based education from learners. In Curationis (Vol. 29, Issue 3). https://doi.org/10.4102/curationis.v29i3.1107.
Daniel, F. (2017). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Implementasi Project Based Learning (PJBL) Berpendekatan Saintifik. JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia). https://doi.org/10.26737/jpmi.v1i1.76.
Ennis, R. H. (1996). Critical Thinking Dispositions: Their Nature and Assessability. Informal Logic. https://doi.org/10.22329/il.v18i2.2378.
Firdaus, F., Kailani, I., Bakar, M. N. Bin, & Bakry, B. (2015). Developing Critical Thinking Skills of Students in Mathematics Learning. Journal of Education and Learning (EduLearn). https://doi.org/10.11591/edulearn.v9i3.1830.
Goleman, D. (2005). Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hidayanti, D., As’ari, A. R., & C, T. D. (2016). Analisis kemampuan berpikir kritis siswa smp kelas IX pada materi kesebangunan. Konferensi Nasional Penelitian Matematika Dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016, 2502–6526.
Johnson, E. B. (2007). Contextual teaching & learning: menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna. MLC.
Kemendikbud. (2019). Merdeka Belajar. In Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Liao, C. (2016). From Interdisciplinary to Transdisciplinary: An Arts-Integrated Approach to STEAM Education. Art Education. https://doi.org/10.1080/00043125.2016.1224873.
Marsitin, R. (2015). Pengembangan Karakter Dan Kecerdasan Emosional Pada Pembelajaran Matematika Project Based Learning Dalam Menghadapi Era Globalisasi. In Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika UMS (pp. 234–245).
Moon, J. (2007). Critical thinking: An exploration of theory and practice. In Critical Thinking: An Exploration of Theory and Practice. https://doi.org/10.4324/9780203944882.
OECD. (2019a). PISA 2018 Assessment and Analytical Framework. In OECD Publishing.
OECD. (2019b). PISA 2018 Results. In OECD Publishing.
Pusmenjar. (2019). Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Https://Pusmenjar.Kemdikbud.Go.Id/.
Shafiee, M., Majdi, H., Khoshkhou, M., & Rajabi, F. (n.d.). The Processing of Relationship Between Emotional Intelligence and Mathematics Scores. https://ijires.org/administrator/components/com_jresearch/files/publications/IJIRES_425_FINAL.pdf.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (mixed Methods). In Alfabet.
Susilawati, S., Jamaluddin, J., & Bachtiar, I. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Berbantuan Multimedia Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas Vii Smp Negeri 2 Mataram Ditinjau Dari Kemampuan Akademik. JURNAL PIJAR MIPA, 12(2). https://doi.org/10.29303/jpm.v12i2.343.
Uno, H. H. B. (2010). Model pembelajaran: menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. In Jakarta: Bumi Aksara.
PDF downloads: 4136