KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA BERDASARKAN GENDER PADA MATERI GEOMETRI

  • Mik Salmina STKIP Bina Bangsa Getsempena
  • Syarifah Khairun Nisa STKIP Bina Bangsa Getsempena
Keywords: Mathematical reasoning, gender, geometri

Abstract

One of the mathematical competencies that need to be developed in learning mathematics in school is mathematical reasoning. It due to the ability of mathematical reasoning can be used by the students as an appropiate problem solving to solve mathematical problems. This study aims to describe the mathematical reasoning ability of male and female students in solving the mathematical problem of geometry material in class X SMA Negeri 4 Banda Aceh. This research used qualitative method. The subjects in this study were 18 students consisting of 9 male from class X MIA1 and 9 female from class X MIA3 selected based on the criteria of academic ability; high, medium, and low ability. In this study, the data collection techniques used some instruments; test, observation guide, and interviews guide. The data analysis used is based on test result, observation, and interview obtained by students and assessed based on assessment rubric. The data analysis conducted by researchers used 6 subjects as representative subjects consisting of 3 male subjects and 3 female with high, medium, and low score assessment criteria. The result of analysis data showed that female students is better in understanding the materials of geometry compared to the male students in term of mathematical reasoning.

 

Abstrak

Kemampuan  penalaran  matematis  merupakan  salah  satu  kompetensi  matematis  yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Hal ini disebabkan karena kemampuan penalaran matematis dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematis dengan menggunakan pemecahan masalah yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan soal penalaran matematika materi geometri di kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian adalah 18 siswa yang terdiri dari 9 subjek laki-laki dari kelas X MIA1 dan 9 subjek perempuan dari kelas X MIA3  yang dipilih berdasarkan kriteria kemampuan akademis yaitu siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes, observasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu berdasarkan hasil tes, observasi, dan wawancara yang diperoleh siswa dan dinilai berdasarkan rubrik penilaian. Analisis  data  yang dilakukan  peneliti  menggunakan  6  subjek sebagai perwakilan yang terdiri dari 3 subjek laki-laki dan 3 subjek perempuan dengan kriteria hasil penilaian tinggi, sedang, dan rendah. Hasil analisis data kemampuan penalaran matematis siswa berdasarkan gender dalam menyelesaikan soal penalaran geometri yaitu kemampuan penalaran matematis siswa perempuan lebih unggul dibandingkan kemampuan penalaran matematis siswa laki-laki.

 Kata kunci: Penalaran matematis, gender, geometri

References

Aisyah, S. dan Fatimah, S. (2013). “Gender Differences in Mathematics Performances”. Far East Journal of Mathematics Education, Volume 10, Number 2. Hal 147-155.

Alhadi. (2013). “Pemahaman Konseprual Siswa Dikaji dari Representasi Matematis dalam Materi Fungsi Kuadrat di SMA Pontianak”.Jurnal Pendidikan Matematika.

Arkham, P. H. (2014). “Penalaran Adaptif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Bangun Ruang Di SMP Negeri 4 Surabaya Berdasarkan Perbedaan Gender”. Skripsi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).Jakarta: Rineka Cipta.

Brandon,P.(1985). “The Superiority of Girls over Boys in Mathematics Achievment in Hawaii”.Paper presented at annual meeting of American Educational Research Association. America

Budiyono.(2004). Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNS Press.

Burton, L. (2010). Thinking Mathematically, second edition. Harlow, Prentice Hall. Carole, W. dan Carol, R. 2007.Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta :Erlangga.

Ekawati, A. dan Shinta, W. (2011). “Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kemampuan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika (Studi Kasus Sekolah Dasar)”.Jurnal Universitas Borneo Tarakan.

Firmanto, A. (2013). “Kecerdasan, Kreatifitas, Task Commitment dan Jenis Kelamin sebagai Prediktor Prestasi Hasil Belajar Siswa”.Skripsi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Gurian, Michael. (2010). Boys and Girls Learn Differently: A Guide For Teachers and Parents. San Fransisco : Jossey-Bass.

Heris. (2009). “Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik, Komunikasi Matematik dan Kepercayaan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama”. Disertasi. Bandung: Program Pascasarjana UPI.

Johnson dan Rising. (1972). Math on Call : A Mathematics Hanbook.Houghton: Great Source Education Group.

John W. dan Santrock. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Keitel, C. (1998). Social Justice and Mathematics Education Gender, Class, Ethnicity and Politics of Schooling. Berlin : Freie Universitat Berlin.

Kemdikbud. (2014). Buku Pegangan Matematika Siswa SMA kelas X Semester 2 kurikulum 2013 Edisi Revisi 2014. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Krutetski. (1976). The Psychology Mathematics Ability in school. Chicago: The University of Chicago Press.

Koko, M dan Eryanto, R. (2008). Matematika dan Kecakapan Hidup untuk SMA kelas X jilid 10A. Bekasi: Geneca Exact

Maccoby dan Jacklyn. (1998). The Psychology of Sex Differences. Stanford: Stanford University.

Miksalmina, M. (2013). Penguasaan Siswa pada Materi Trigonometri di MAN Darussalam Aceh Besar. Jurnal Visipena, 4(2).

Polya. (1977). On Solving Mathematical Problem In High School Problem Solving In Mathematics. New Jersey:Princeton University Press.

Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia.Jakarta: Depdiknas.

Sofyan, D. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis. Bandung: Prodi Pendidikan Matematika UPI.

Sumarmo, U. (2010). “Berpikir dan Disposisi Matematis: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik”. Artikel. Bandung: FPMIPA UPI.
Tartre, L.A. (1990). “Spatial orientation skill and mathematical problem solving”. Journal for research in Mathematics Education.

Thomson, J.( 2006). Assesing Mathematical Reasoning; An Action Esearch Project. http://www.msu.edu/-thomp603/asscs%20 reasoning. pdf. (diakses pada tanggal 13 Desember 2011.)

Thontowi, A. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa. Thursan, Hakim. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Triyadi, R. 2013. “Kemampuan Matematis Ditinjau Dari Perbedaan Gender”. Skripsi. Bandung: FPMIPA UPI.

Trow. (1970). Psychology In Teaching and Learning. New Delhi: Eurasia Publishing House.
Article Metrics
Abstract views: 4191
pdf downloads: 4267
Published
2018-04-30
How to Cite
Salmina, M., & Syarifah Khairun Nisa. (2018). KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA BERDASARKAN GENDER PADA MATERI GEOMETRI . Numeracy, 5(1), 41-48. https://doi.org/10.46244/numeracy.v5i1.304
Section
Articles